Kawasan Hutan Mangrove Kulon Progo Bisa Jadi Idola Baru

Kawasan hutan mangrove yang dikelola oleh Kelompok Wanatirta Pasir Mendit, Jangkaran, Kecamatan Temon mulai jadi idola. Kawasan tersebut dibuka sebagai objek wisata tanggal 22 Januari 2016 dan sudah menjadi idola.

”Sebenarnya tujuan utamanya adalah menyelamatkan pantai dari abrasi, tapi ada gagasan kenapa tidak dibuat objek wisata?” tutur Haryono, Seksi Penanaman Mangrove Kelompok Wanatirta¸ Sabtu (27/02/2016).

Haryono menjelaskan bahwa pohon-pohon mangrove terebut diberi oleh Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan (LPPSP) Semarang sebanyak 75 ribu. Pohon mulai ditaman pada tahun 2008 oleh 10 anggota Wanatirta dan beberapa orang sukarelawan.

Di dalam kawasan Hutan Mangrove Wanatrita terdapat tiga jembatan berbahan baku kayu dan bambu di sebelah rerimbunan pohon mangrove dengan panjang masing masing 60 m, 60 m dan 200 m. Selain jembatan, di kawasan tersebut juga terdapat sebuah Goa Mangrove yang panjangnya 50 m dan masih akan diperpanjang lagi.

”Sampai saat ini pengelola masih mengharapkan bantuan dari pemerintah, terutama dalam wujud dana. Selama ini sumber dana untuk pengelolaan hanya dari retribusi masuk dan patungan dari kelompok, jadi masih sangat kurang untuk mengembangkan sarana dan prasarana,” kata warga RT 27/RW 10, Jangkaran, Temon, itu.

Dari Dinas Pariwisata, kata dia, baru pernah meyurvei satu kali dan belum ada kelanjutan.

Salah seorang pengunjung asal Pengasih, Wulan Apriliautami mengaku bila hutan mangrove ini bisa dijadikan objek wisata atlertanif sekaligus edukasi di Kulon Progo.

”Sebenarnya tempat ini bisa menjadi obyek wisata yang menarik dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, tinggal bagaimana pengelola dan mengembangkanya,” ujar dia.

Sumber: http:// sorotkulonprogo. com/ berita-kulonprogo-1575-kawasan-hutan-mangrove-bisa-jadi-idola-baru.html