Kenali Media dan Cara Membuat Tanaman Hidroponik

Discussion in 'General Discussion' started by Khair, Sep 28, 2016.

Tags:
  1. Khair

    Khair Member

    Joined:
    Mar 12, 2016
    Messages:
    27
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    8
    [​IMG]

    Pengertian Hidroponik


    Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yakni hydro (air) dan ponos (daya).

    Selain itu hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah.

    Singkatnya hidroponik adalah sebuah metode pemudidayaan tanaman yang memanfaatkan unsur air, dan tanpa menggunakan tanah pada media tanam.

    Hal ini bisa dilakukan, karena metode ini cukup mampu memenuhi nutrisi pokok bagi tanaman, yakni melalui pemberian unsur air yang maksimal, sementara sebagai media tanamnya Anda dapat memanfaatkan beberapa alternatif seperti: pasir, pecahan batu bata, batu apung, serabut kelapa, potongan kayu, dan beberapa alternatif lainnya yang bisa menyimpan unsur air.

    Namun demikian, walaupun teknik hidroponik lebih menekankan pada pengaliran unsur air yang maksimal, itu bukan berarti bahwa pembudidayaan tanaman ini harus menggunakan air yang banyak.

    Hidroponik Anda tetap dapat tumbuh meski di letakan di lingkungan rendah air.
    Anda cukup menyesuaikan caranya agar proses pengairan bisa maksimal.

    Menarik kan?

    Karena kelebihan di atas, teknik hidroponik secara masif digunakan dan dihandalkan oleh banyak negara, seperti: Jepang, Jerman, Inggris, Belanda, Indonesia, dan negara-negara lainnya.

    Di Indonesia sendiri, tanaman-tanaman yang dibudidayakan dengan teknik hidroponik hanya tanaman-tanaman yang memiliki nilai jual tinggi, seperti: timun, paprika, tomat, terong jepang, melon, dan selada.

    Meskipun begitu, banyak masyarakat negara Indonesia yang belum tau tentang metode ini, sehingga peluang bisnis untuk hidroponik masih terbuka lebar, apalagi jika dibandikan dengan negara lain, seperti: Jerman, Jepang, Inggris, dan Belanda yang saat ini terus berinovasi dalam perkembangan teknik ini.

    Prinsip Hidroponik


    Hidroponik berasal dari kata Yunani ialah hydro yang memiliki arti air dan ponos yang mana artinya adalah daya. Hidroponik pula disebut sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tidak menggunakan tanah. Maka hidroponik berarti budidaya tanaman yang menggunakan air dan tanpa memanfaatkan tanah untuk media tanam atau soilless.

    1. Sinar Matahari

    Seperti pada umumnya tanaman yang hidup dikebun atau media tanah, tanaman hidroponik membutuhkan penerangan 8-10 jam cahaya matahari setiap harinya, supaya menghasilkan pertumbuhan tanaman yang sempurna. Bisa juga menggunakan lampu yang berkemampuan baik sejenis lampu LED bercahaya terang yang dapat dimanfaatkan bila tidak terdapat cahaya matahari.

    2. Udara (Oksigen dan Karbon Dioksida).

    Dissolved Oxygen atau oksigen telah larut didalam air seharusnya berada dikisaran lebih dari 6 ppm. Monitor kadar oksigen telah larut dengan memakai Dissolved Oxygen meter. Kita bisa memakai pompa udara dan airstone (batu berpori lembut) yang pada umumnya dipakai didalam akuarium untuk membuat sirkulasi udara didalam air menjadi lebih baik. Selain Oksigen, tanaman juga memerlukan karbon dioksida yang cukuptepat untuk bisa berfotosintesis dengan optimal.

    3. Air.

    Tidak semua jenis air bisa digunakan dalam budidaya tanaman secara hidroponik. Air yang disaring melalui Reserve Osmosis (OS) adalah sumber paling tepat di 15-60 EC atau air yang jernih. Air dengan kadar EC yang rendah PH atau hampir 0, adalah air pilihan untuk dilarutkan atau pencampur nutrisi bagi tanaman hidroponik. Anda dapat mentakar kadar EC air menggunakan alat TDS/ EC Meter.

    4. pH Level.

    pH adalah part of Hidrogen yang terdapat didalam air. pH Nutrisi adalah salah satu poin yang paling diperhatikan dalam hidroponik. Apabila pH nutrisi menjauh dari kisaran optimum, nutrisi tersebut akan menjadi lenyap untuk buah-buahan. Kadar pH yang sesuai bagi setiap macam tanaman berbeda, tidak sama antara satu jenis tumbuhan dengan jenis yang lain. Tetapi rentang yang bagus untuk sebagian besar tanaman hidroponik adalah 5.5-6.5.

    5. Suhu Udara.

    Suhu udara mempunyai fungsi pokok terhadap proses tumbuhnya sayuran. Terdapat beberapa macam tumbuhan yang dapat tumbuh kembang dengan optimal di tempat bersuhu udara dingin, tetapi ada pula sayuran yang tidak mampu tumbuh subur di lokasi cuaca dingin ataupun kebalikannya. Untuk tumbuhan beriklim dingin, akan dapat tumbuh dengan baik di suhu 16-28 derajat celcius. Sedangkan bagi sayuran bersuhu panas, akan dapat tumbuh optimal di suhu 20-32 derajat celcius.

    6. Nutrisi.

    Tanaman hidroponik juga memerlukan nutrisi banyak seperti hal nya tumbuhan yang ditanam dikebun, yakni 6 unsur nutrisi makro + 13 unsur nutrisi mikro. Jika ingin mendapatkan panen sayuran atau buah yang optimal, maka disarankan memberikan nutrisi hidroponik berkualitas. Lakukan pergantian isi penampungan nutrisi antara 12 sampai 14 hari dengan nutrisi yang baru. Supaya tanaman bisa tumbuh sehat dan segar. Sesuaikan juga nilai ppm nutrisi dan sesuaikan dengan keperluan tanaman yang kita tanam.

    Keuntungan Hidroponik.

    Keuntungan Teknik Hidroponik dibanding Bercocok Tanam dengan Media Tanah
    Bila Anda sudah bercocok tanam dengan teknik hidroponik, Anda pasti telah merasakan berbagai kelebihan dari hidroponik. Adapun keuntungan menggunakan sistem hidroponik adalah sebagai berikut:.

    - Tidak memerlukan media tanah, hal tersebut tentu saja karena teknik hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Hal tersebut juga menyebabkan area bercocok tanam Anda terlihat lebih higienis, karena tidak menggunakan tanah sama sekali.

    - Perkembangan tanaman menjadi lebih cepat, sebab nutrisi yang dibutuhkan tanaman lebih cepat diserap sebab berwujud cair.

    - Lebih fisien dalam menggunakan air, jadi Anda tidak harus menyiram tanaman Anda sebagaimana yang Anda lakukan ketika bercocok tanam di media tanah.

    - Hanya membutuhkan tenaga kerja yang ringan, dengan memakai metode hidroponik Anda tak butuh menyewa orang banyak dalam mengolah lahan, melakukan penanaman serta memanen.

    - Mudah ketika proses pemanenan hasil produksi.

    - Hasil panen dengan teknik hidroponik lebih melimpah.

    - Pemakaian lahan lebih efisien, tentu saja ini dikarenakan Anda tidak membutuhkan lahan yang luas.

    - Bersih, sayur dan buah yang Anda produksi bisa lebih terjaga kebersihannya jika dibanding yang ditanam di lahan perkebunan.

    - Gampang dalam mengendalikan penyakit serta hama sehingga minim resiko terserang penyakit dan hama.

    - Tidak tergantung cuaca.

    - Penggunaan pupuk dan air lebih efisien dan hemat.

    - Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi serta lebih terjamin kebersihannya.

    Tempat dan Peralatan.

    Jenis-jenis tempat hidroponik dapat kita pakai untuk berkebun. Tempat itu memiliki fungsi untuk membantu peresapan terhadap nutrisi oleh tanaman, dengan tujuan untuk memperkuat akar dari tanaman tersebut.

    Media tanam hidroponik adalah material atau media bukan tanah yang digunakan untuk lokasi tumbuh dan suburnya akar tanaman. Tempat tanam berfungsi sebagai penopang supanya tanaman bisa berdiri tegak dan tidak rapuh. Salah satu perbandingan yang jelas antara menanam konvensional dengan metode hidroponik berada pada media tanam yang dipakai.

    Secara konvensional, media tanam yang lazim adalah tanah, namun pada metode hidroponik memakai media bukan tanah. Berbagai jenis media tanam yang biasa digunakan pada sistem hidroponik antara lain; Sekam Bakar atau Arang Sekam, Expanded Clay, Spons, Cocopeat, Rockwool, Perlite, Pumice, Vermiculite, atau Akar Pakis.

    Cara Membuat Media Tanam Hidroponik Sederhana

    a). Tahap pertama dengan menyiapkan terlebih dahulu peralatan yang dibutuhkan, Anda dapat menggunakan bahan bekas seperti:.

    - Botol plastik air biasa yang telah tidak terpakai

    - Botol plastik bekas air mineral

    - Tabung plastik bekas minyak goreng

    - Kain untuk sumbu (kain panel).

    - Nutrisi hidroponik.

    - Media tanam.

    b). Tahap ke2 cara membuat media tanam hidroponik sederhana.

    - Potong botol menjadi dua bagian atas dan bawah.

    - Lubangi botol sisi atas di bagian leher botol untuk memasang sumbu dan lubang udara.

    - Pasang sumbu pada bawah botol.

    - Lalu pasang daerah atas botol ke daerah bawah botol dengan model terbalik.

    - Isi bagian atas botol dengan wadah tanam yang sudah disediakan, fungsi wadah ini hanya untuk pijakan akar supaya tidak rebah.

    - Tanam benih atau taburkan 2 hingga 3 biji benih tanaman ke bagian tempat tanam.

    - Siram dengan menggunakan larutan nutrisi hidroponik.

    c). Langkah akhir simpan di tempat yang tidak terkena hujan namun masih bisa mendapatkan penyinaran dari sinar matahari.

    Alat hidroponik sangat diperlukan untuk menanam tanaman hidroponik terutama bagi orang menengah. Harga peralatan hidroponik juga murah. Seperti yang kita saksikan bahwa menanam dengan cara hidroponik yaitu kultur tanaman dengan memaksimalkan air yang banyak nutrisi tanpa menggunakan tanah.

    Dengan menerapkan sistem metode hidroponik, kebutuhan air pada tanaman akan lebih sedikit dari pada pasokan air pada budidaya air dengan menggunakan tanah. Sehingga metode hidroponik pas digunakan di tempat yang sumber tanah yang sedikit.

    Alat yang dipakai untuk membudidayakan hidroponik adalah benih, rockwool, netpot, kain panel, bak, steorofom. ke-7 alat-alat ini harus dipenuhi agar tanaman hidroponik yang kita terapkan berjalan dengan baik.

    Ada banyak keutamaan yang disajikan untuk melestarikan tanamanan dengan teknik hidroponik. Alasan utama yaitu dalam menamam hidropnik tidak begitu memerlukan arera atau pekarangan yang luas.

    Dan hal semacam ini sangat cocok diaplikasikan bagi para ibu rumah tangga. Dimana mereka bisa memaksimalkan arera atau pekarangan rumahnya untuk membudidayakan tanaman dengan menggunakan sistem hidroponik.

    Di bawah ini beberapa kelebihan serta alasan untuk menguatkan motivasi kamu belajar menanam tanaman dengan teknik hidroponik, antara lain:.

    Bertanam hidroponik terbukti tidak memerlukan banyak biaya dibandingkan dengan menanam teknik biasa di atas tanah karena tidak perlu menyiramkan air tiap hari sebab cairan nutrisi/media larutan mineral yang digunakan sudah tertampung di dalam ember yang dipakai, sehingga kita hanya tinggal melakukan pengontrolan saja.

    Bertanam hidroponik dapat mengoptimalkan ruangan yang terbatas karena tidak memerlukan lahan yang banyak, bahkan media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.

    Bercocok tanam hidroponik terbukti ramah lingkungan sebab tidak menggunakan cairan kimia atau obat hama yang dapat mengkontaminasi tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin. Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak memakai media tanah dan juga tidak memerlukan tempat yang lebar.

    Hasil tanaman hidroponik bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terhindar dari kotoran dan hama. Bisa memeriksa akar tanaman dengan jelas secara periodik untuk mengatur pertumbuhannya.
     
Loading...

Share This Page