Kenali Tumor Ganas

Discussion in 'Health & Medical' started by Rohmat Noer Fajril, May 10, 2018.

  1. Rohmat Noer Fajril

    Rohmat Noer Fajril Member

    Joined:
    May 8, 2018
    Messages:
    38
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    Apa itu Tumor Ganas?
    [​IMG]
    Tumor Ganas adalah pertumbuhan sel-sel tubuh yang abnormal. Sel merupakan unit terkecil yang menyusun jaringan tubuh manusia. Masing-masing sel mengandung gen yang berfungsi untuk menentukan pertumbuhan, perkembangan, atau perbaikan yang terjadi dalam tubuh secara agresif.​

    Penyebab dan Faktor Risiko Tumor
    Hingga saat ini, penyebab tumbuhnya tumor masih belum diketahui secara pasti. Tumor jinak dan ganas memiliki penyebab dan faktor risiko yang hampir sama, antara lain:

    1. Merokok

    Merokok seringkali dikaitkan dengan berbagai jenis kanker seperti kanker sel darah putih (leukimia), serta kanker pada berbagai organ lain seperti kerongkongan (esofagus), paru, mulut, pankreas, ginjal, dan lambung.

    2. Infeksi

    Ada sejumlah virus dan bakteri memiliki kemampuan untuk menyebabkan kanker, antara lain:

    • Human papillomavirus (HPV) yang meningkatkan risiko kanker mulut rahim (serviks), penis, vagina, anus, dan orofaring.
    • Virus hepatitis B dan hepatitis C yang meningkatkan risiko kanker hati.
    • Epstein-Barr virus yang meningkatkan risiko limfoma Burkitt.
    • Helicobacter pylori yang meningkatkan risiko kanker lambung.
    3. Radiasi

    Terdapat dua jenis radiasi yang diduga berpotensi meningkatkan risiko kanker, yakni radiasi ultraviolet dari sinar matahari serta radiasi ion dari peralatan medis seperti sinar-X, CT scan, fluoroskopi, dan radiasi terapi nuklir.

    4. Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh

    Obat-obatan jenis ini digunakan pada kondisi tertentu, seperti pada pasien yang baru saja mendapatkan transplantasi organ. Obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker karena menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan pertumbuhan sel-sel kanker.

    5. Pola makan

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan dan sayuran dapat menurunkan risiko kanker kolorektal, serta berfungsi melindungi tubuh dari kanker di mulut, kerongkongan, lambung, dan paru-paru. Selain itu, pola makan yang tinggi lemak, protein, kalori, dan daging merah diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kolorektal, meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

    6. Konsumsi alkohol

    Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi alkohol berkaitan erat dengan meningkatnya risiko kanker mulut, kerongkongan, payudara, hati, dan kolorektal.

    7. Aktivitas Fisik

    Sejumlah penelitian berkesimpulan bahwa orang yang aktif secara fisik memiliki risiko yang lebih rendah untuk menderita kanker kolorektal dibanding mereka yang tidak aktif. Beberapa penelitian lain juga menyatakan bahwa aktivitas fisik dapat membantu melawan kanker endometrium dan kanker payudara pada wanita pasca-menopause.

    8. Kelebihan berat badan atau obesitas

    Berbagai jenis kanker yang mungkin terjadi akibat obesitas antara lain adalah kanker payudara pasca-menopause, kanker kolorektal, rahim, esofagus, ginjal, dan pankreas. Namun, belum ada bukti jelas apakah penurunan berat badan pada pengidap obesitas mampu menurunkan risiko terjadinya kanker.

    9. Diabetes

    Diabetes dan kanker memiliki faktor risiko yang hampir sama, yaitu usia tua, obesitas, merokok, pola makan yang tidak sehat, serta kurangnya aktivitas fisik. Karena itu, sulit ditentukan apakah faktor risiko kanker meningkat akibat diabetes atau karena faktor-faktor risiko tersebut.

    10. Genetik atau keturunan

    Tidak semua jenis kanker bersifat keturunan. Namun pada beberapa kasus, mutasi gen dapat diturunkan ke anggota keluarga, misalnya gen BRCA1. Wanita yang sejak awal memiliki gen BRCA1 punya kemungkinan 80 persen untuk menderita kanker payudara. Jenis kanker lain yang dapat diturunkan pada anggota keluarga meliputi kanker ovarium, rahim, prostat, melanoma, retinoblastoma, limfoma Hodgkin, dan limfoma non-Hodgkin.

    Gejala-gejala Tumor
    Tumor dapat menyebabkan berbagai gejala. Beberapa gejala dan tanda klinis umumnya bisa berupa:

    • Sering merasa tidak sehat.
    • Merasa sangat lelah.
    • Demam dan menggigil.
    • Tidak nafsu makan.
    • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
    • Berkeringat pada malam hari.
    Diagnosis dan Pengobatan Tumor
    Selain menanyakan riwayat penyakit, gejala, dan memeriksa kondisi fisik, dokter akan menyertakan beberapa jenis pemeriksaan untuk memastikan diagnosis pasien. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut di antaranya adalah:

    • Tes darah lengkap dan evaluasi fungsi organ.
    • CT, MRI atau PET scan. Langkah ini berfungsi mengonfirmasi letak serta tingkat penyebaran tumor.
    • Rontgen dada.
    • Biopsi atau pengambilan sampel tumor. Pemeriksaan ini digunakan untuk memastikan ganas atau tidaknya tumor yang diidap.
    Apabila terdiagnosis positif mengidap tumor tertentu, dokter akan membantu Anda dalam menentukan langkah pengobatan yang sesuai. Metode penanganan tumor yang akan Anda jalani tergantung pada jenis, lokasi tumbuhnya tumor, dan tingkat keganasan tumor.

    Terdapat sejumlah metode penanganan untuk mengatasi tumor ganas. Langkah yang umumnya dianjurkanmeliputi:

    • Operasi pengangkatan.
    • Kemoterapi.
    • Radioterapi.
    • Terapi biologis.
    • Terapi target yang hanya mencari dan menyerang sel-sel kanker.
    Pasien umumnya membutuhkan kombinasi dari 3 metode, yaitu operasi pengangkatan, kemoterapi, dan radioterapi.

    Jika tumor ganas masih berada pada 1 lokasi dan belum menyebar, kanker tersebut biasanya akan diangkat melalui prosedur operasi.

    Tumor jinak juga umumnya dapat diangkat. Namun apabila tidak mengganggu kinerja organ dan tidak berdampak buruk pada kesehatan sama sekali, tumor jinak terkadang tidak perlu diangkat.

    Makin dini tumor terdeteksi, kemungkinan pasien untuk sembuh juga makin tinggi. Karena itu, semua tumor (ganas maupun jinak) sebaiknya segera didiagnosis dan ditangani karena berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan apabila dibiarkan.

    Langkah Pencegahan Tumor
    Tidak ada metode pencegahan yang dapat memberikan perlindungan total dari munculnya tumor. Tetapi ada sejumlah langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk menurunkan risiko terjadinya kanker. Langkah-langkah tersebut meliputi:

    • Berhenti merokok.
    • Berolahraga secara teratur.
    • Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, seperti meningkatkan konsumsi makanan berserat (terutama sayuran) dan mengurangi konsumsi makanan berlemak atau yang mengandung bahan pengawet.
    • Menjaga berat badan yang sehat agar terhindar dari obesitas.
    • Membatasi konsumsi minuman keras.
    • Menghalau pajanan sinar matahari, contohnya dengan menggunakan tabir surya.
    • Meminimalisasi pajanan senyawa kimia yang mengandung racun, misalnya dengan mengenakan masker saat naik kendaraan umum.
    • Meminimalisasi pajanan terhadap radiasi.
    • Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.
    • Menjalani vaksinasi yang dibutuhkan untuk mencegah kanker, seperti vaksin HPV.
    Sumber:
    http://goldengamat.biz/obat-tradisional-tumor-ganas/
    http://goldengamat.biz
     
Loading...

Share This Page