Kendala yang Dihadapi Dropshiper dalam Jual Beli Online

Discussion in 'Online Business' started by Liszton, May 16, 2015.

  1. Liszton

    Liszton Member

    Joined:
    May 6, 2015
    Messages:
    537
    Likes Received:
    28
    Trophy Points:
    28
    Jual Beli Online - Menjadi seorang dropshiper dalam jual beli memang enak. Agan tinggal stanby di depan komputer dan handphone untuk menjaring dan melayani pembeli. Agan tinggal menawarkan barang, kasih tahu harganya, ngecek ongkos kirim. Saat pembeli sudah deal, agan tinggal ngasih nomer rekening tujuan transfer, nunggu konfirmasi tranfer dari pembeli, kemudian agan memesan barang ke suplier, agan transfer ke suplier, beres sudah. Agan tinggal nunggu barang dibungkus oleh suplier dan mendapat pemberitahuan kalau barang udah dikirim. Tugas agan sebagai dropshiper paling tinggal memberikan nomer pengiriman barang ke konsumen agan.

    Tapi tahukah agan kalau ada juga kendala yang dialami oleh seorang dropshiper. Kendala tersebut berupa suatu keadaan yang tidak bisa diatasi oleh seorang dropshiper karena keterbatasan. Agar tidak terlalu panjang, berikut saya utarakan beberapa kendala yang dialami oleh dropshiper dalam jual beli online.

    1. Pembeli Minta COD

    COD (Cash of Delivery) merupakan sistem pembayaran yang dilakukan oleh pembeli saat barang diterima dilokasi. Tentu saja pihak penjual harus ketemu langsung dengan pihak pembeli. Nah, karena agan seorang dropshiper, COD menjadi suatu hal yang tidak mungkin bisa dilakukan. Sebagai gambarannya seperti berikut. Misalkan agan yang seorang dropshiper tinggal di Pontianak (dropshiper bisa dilakukan dimana saja asal ada koneksi internet dan sinyal HP), kemudian agan mendapatkan pembeli dari Medan. Nah, sang pembeli dari Medan ini meminta untuk COD-an saja dengan agan. Yaaa.. bisa saja si kalau yang agan jual batu akik dengan untung miliaran. Tapi kalau agan jualan jersey bola misalnya dan belinya cuma satu, masak mau nganter sendiri dari Pontianak ke Medan.

    2. Pembeli Minta di Foto-in Barang Asli dari Segala Sisi

    Konsumen yang agan harapkan kalau jadi seorang dropshiper adalah pembeli yang tidak banyak tanya. Artinya pembeli tersebut cuman nanya stok barang masih ada apa nggak, terus tanya ongkirnya berapa, terus tanya rekening, transfer, beres. Tapi tidak semua pembeli yang agan hadapi dalam jual beli online berjenis seperti itu. Ada kalanya agan akan menghapi pembeli yang cerewet dan banyak tanya. Satu hal yang bisa membuat dropshiper bete adalah saat pembeli minta foto barang asli dari segala sisi. Misalnya agan jualan jersey bola, pembeli minta foto barang dari depan, belakang, bagian dalam, kerah, lengan, sablonan, bahkan jahitan. Iya kalau suplier kita mau ngasih foto tersebut tidak jadi masalah. Tapi biasanya suplier lebih sibuk dari kita dan permintaan tersebut dianggap aneh dan tidak bisa dipenuhi.

    3. Ribet Urusan Retur Barang

    Retur meupakan pengembalian/penukaran barang dari pembeli karena ada suatu kesalahan barang semisal tertukar atau cacat yang parah. Retus sebenarnya masih bisa agan atasi tapi kalau agan adalah seorang dropshiper, urusan retur ini jadi suatu hal yang ribet. Pertama agan pasti dapat komplain dari pembeli, terus agan komplain ke suplier, agan nego dengan suplier gimana prosedur retur (kadang ada suplier yang tidak mau nanggung ongkir balik), selanjutya agan nego dengan pembeli (biasanya masalah ongkir biar agan gak rugi), ya gitu deh. Parahnya lagi kalau suplier nggak mau disalahkan dan menolak retur. Sudah pasti agan sebegai dropshiper yang menanggung kerugian.

    4. Pelanggan Setia Pengen Berkunjung ke Tempat Agan

    Ini merupakan kendala dropshiper yang paling membuat dilema. Di awal ada pembeli tanya tentang lokasi agan dimana, pasti agan akan menjawab dengan alamat lokasi suplier kita. Tujuanya bukan berbohong, tapi agar tidak ribet menjelaskan ke pembeli. Misalnya agan sebabagi dropshiper tinggal di Pontanak dan agan punya suplier tinggal di Bandung. Tentu saat ditanya lokasi agan dimana, pasti agan akan menjawab Bandung sebagai pertimbangan ongkos kirim ke pembeli. Ongkos kirim dari Bandung ke berbagai lokasi jelas lebih murang dibanding dari Pontianak. Nah, saat kita sudah punya pelanggan setia (bisa jadi dia reseller dari kita), kemudian suatu saat sedang liburan ke Bandung dan ingin ketemuan. Duh, ini adalah dilema yang paling besar karena kita bisa kehilangan pelanggan setia kita. Siasatnya paling cuma bisa ngeles sedang di luar kota atau ngaku saja kenyataannya.

    Yah, mungkin itulah kendala dropshiper dalan jual beli online berdasarkan pengalaman yang saya alami. Haha iya iya saya juga dropshiper jersey bola dan apparel olahraga lainnya. Kalau agan juga seorang dropshiper dan mempunyai kendala lainnya, agan bisa bagikan pengalaman agan di kolom komentar.

    Sumber: Inspirasi Bisnis Online
     
  2. baba22

    baba22 New Member

    Joined:
    Jun 4, 2015
    Messages:
    4
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Mendingan jadi reseller dech daripada dropshipper, ane udah pernah mengalaminnya semua dan saat ini ane lebih memilih untuk menjadi reseller daripada dropshipper
     
  3. mukti

    mukti New Member

    Joined:
    Jun 20, 2016
    Messages:
    9
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    3
    Google+:
  4. jokosatriopermana

    jokosatriopermana Member

    Joined:
    Dec 30, 2015
    Messages:
    192
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    18
    memang terkadang itu menjadi kendala tersendiri dalam dunia online
     
  5. anton_sudibyo

    anton_sudibyo Member

    Joined:
    Dec 23, 2015
    Messages:
    459
    Likes Received:
    35
    Trophy Points:
    28
    Padahal cukup banyak yg ingin jadi dropshipper :)
     
Loading...

Share This Page