Kesehatan = Investasi Pembangunan

Discussion in 'General Discussion' started by tiyo, Dec 18, 2015.

  1. tiyo

    tiyo Member

    Joined:
    Nov 24, 2015
    Messages:
    42
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    8
    Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) mendefinisikan kesehatan (health) sebagai “A state of complete physical, mental, and social well-being and not merely the absence of disease and infirmity.” Jika diterjemahkan secara bebas, kurang lebih dinyatakan bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi secara menyeluruh mencakup fisik, mental, dan sosial dari individu, yang bukan semata-mata akibat tiadanya penyakit dan kerentanan terhadap penyakit.

    WHO juga menyatakan bahwa dalam pelaksanaan standar kesehatan, beberapa kriteria harus diperhatikan, yakni: non diskriminasi (ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, dan perbedaan lain); ketersediaan (baik kuantitas maupun kualitas fasilitas kesehatan, serta sarana kesehatan masyarakat); aksesibilitas (artinya harus bisa diakses oleh semua pihak); kualitas (menyangkut standar fasilitas kesehatan, pelayanan, dan produk kesehatan); akuntabilitas (harus bisa dipertanggungjawabkan); serta universalitas (berlaku untuk semua individu dimanapun dia berada).

    Hal-hal yang menguatkan pentingnya kesehatan dalam pembangunan bisa dirumuskan sebagai berikut:
    • bahwa pencapaian standar tertinggi kesehatan merupakan hak asasi setiap individu tanpa membeda-bedakan suku, agama, kepentingan politik, maupun kondisi ekonomi dan sosial.
    • bahwa ketimpangan dalam mempromosikan kesehatan dan penanggulangan penyakit akan berkorelasi negatif dengan kemajuan pembangunan.
    • bahwa kesehatan adalah aset sekaligus sumberdaya untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan sosial.
    • bahwa indikator kesehatan berhubungan erat dengan kinerja perekonomian dan kesejahteraan suatu bangsa.
    (Kesehatan sebagai Investasi Pembangunan)
     
Loading...

Share This Page