Pulau yang terkenal akan keindahan pantainya, pemandangan bawah laut yang menakjubkan dan sunset yang romantis menjadikan Gili Trawangan sebagai tujuan wisata yang wajib dikunjungi oleh wisatawan asing ketika mereka datang ke Indonesia. Dengan bertambah terkenalnya pulau ini membuat para investor asing dan lokal berlomba untuk membangun hotel, bar dan restaurant. Namun semua itu tidak lantas membuat masyarakat Gili Trawangan melepas budaya dan adat istiadat mereka, salah satunya jika ada seorang yang melakukan tindak kejahatan, maka hukumannya adalah diarak keliling pulau. Seperti kejadian tahun 2013 yang lalu, saat seorang warga asing yang tertangkap tangan mencuri tas seorang pengunjung di salah satu restaurant. Menurut cerita yang beredar, si pelaku sebut saja "Ujang" melakukan aksinya karena kehabisan uang untuk kembali ke negaranya, dan sempat meminta tolong kepada si korban, sebut saja "Mawar" yang juga kebetulan satu negara dengannya, tetapi karena tidak di pedulikan oleh Mawar, Ujang pun merasa jengkel dan muncullah niat jahatnya saat melihat tas milik Mawar yang tergeletak di atas meja. Tak lama mengobrol, Mawar pun ke kamar mandi tanpa membawa tas miliknya. Melihat kesempatan itu Ujang pun dengan seketika kabur membawa tas Mawar. Sekembalinya dari kamar mandi, Mawar tidak menemukan tasnya, begitu pula dengan Ujang. Mawar dengan keadaan panik melaporkan kejadian ini kepada si pemilik restaurant dan security island. Beruntung karena di restaurant tersebut terdapat cctv dan setelah memriksa hasil rekaman cctv ternyata si Ujanglah pelakunya.
Ternyata orang luar negri juga ada yang bernama Ujang dan Mawar, mirip seperti nama orang Indonesia yah.