Kronologis dan Kalimat membuat Ferdinand Sinaga Marah

Kronologis dan Kalimat yang Membuat Ferdinand Sinaga Mengamuk dan marah| Seperti yang kita ketahui pada saat akhir laga kemarin antara Timnas Indonesia vs ASEAN All Stars terjadi insiden yang memalukan dan membuat heboh dunia persepakbolaan nasional, bagaimana tidak Ferdinand Sinaga mengamuk dan membuat ferdinand marah besar hingga mengejar suporter.



Booo atau teriakkan bernada ketika pemain persib menyentuh bola selalu diteriakkan oleh suporter yang saat itu menonton. Hariono, Supardi, Ahmad Jupriyanto, dan serta Firman Utina yang dipasang pada babak pertama tak terlalu terpengaruh dan tetap konsen pada pertandingan.







Babak pertama berakhir, Sementara Ferdinand dan I Made melakukan pemanasan di gawang sebelah utara. Setiap ferdinand maupun Made memegang bola saat latihan selalu saja kata cemoohan keluar dari penonton tribun. Nah pada saat bola pemanasan tadi menggelinding menuju tribun utara membuat ferdinand harus mengambilnya dan pada saat mendekati bola tersebut ferdinand kembali dicemooh dengan kata kasar dan nama hewan. Disinilah mulai menyulut emosi ferdinand.



'' Kau yang turun atau aku yang naik. Silahkan pilih '' Teriak Ferdinand yang membuat suasana langsung hening.



Wawancara Persib dengan Ferdinand
Saat ditanya oleh pihak Persib : ''Apa yang membuatmu begitu emosi Ferdinand ? Nama hewan atau Rasis ?



Ferdinand Menjawab : ''Semua yang di sana juga dengar. Terserah mereka bagaimana menulisnya.

Tapi tak ada salah satu kalimat yang paling membuat saya emosi. Bagi saya, kalimat apapun kalau menyuarakan kebencian kepada pemain, apalagi yang tengah membela Timnas, itu tidak bisa dibenarkan. Ya masak, Timnas yang bermain membela negara malah dihujat di negeri sendiri?



Persib : ''Apakah kamu ingin Bobotoh membalas jika Timnas Indonesia bermain di Bandung?



Ferdinand : Sama sekali tidak. Saya berharap ini yang terakhir kalinya. Tidak ada balasan, dan kalau bisa Bobotoh tetap menyambut dan mendukung Timnas negara kita sendiri sebagai pemain yang membela negara mereka. Bukan karena pemain itu dari sebuah klub yang menjadi musuh bubuyutan mereka. Semoga smeua mengerti apa yang saya twitkan usai pertandingan, 'Nasionalisme'' Jawab Ferdinand



Persib : ''Kalau boleh tau mengapa kamu melakukan aksi itu ?''



Ferdinand : Saya pribadi ingin mengambil pelajaran dan mencari tahu apa yang terjadi jika saya melakukan itu.
Saya juga ingin semua suporter Indonesia memahami maksud saya.
Pertikaian suporter klub banyak di Indonesia. Bukan hanya suporter Persib dan Persija saja. Menurut saya, kebencian antar suporter itu tidak diteruskan dengan ikut membenci pemainnya. Apalagi ketika di Timnas.
Saya sangat berharap, kalau pun itu bisa, kebencian antar suporter itu berubah menjadi dukungan yang positif saat Timnas bermain. Timnas ini membela negaranya sendiri.


Info lanjut : http://mediainternet1.blogspot.com/

 

pemain tanpa penonton adalah pepesan kosong

 

Seharusnya bersabar. Tidak ada gunanya mengurus suporter jakmania. Jujur saja, mereka masih banyak yang kurang beretika. Asal bunyi, suka menghina, lempar botol atau batu, tawuran, dll.

 

suporter indonesia pada stress semua,,taunya ribut aja.. gak ada sportifitasnya..