Leptospirosis si Demam Kuning Yang Berujung Kematian

Discussion in 'General Lifestyle' started by surabayapanas, May 26, 2015.

  1. surabayapanas

    surabayapanas New Member

    Joined:
    May 26, 2015
    Messages:
    1
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    [​IMG]
    Jakarta- Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp ini sebenarnya termasuk golongan zoonosis yaitu sebuah penyakit yang sumber awalnya adalah dari penularan hewan yang terinfeksi. Dan hewan utama yang menjadi kunci utama penyebaran bakteri ini adalah tikus melalui urin yang dikeluarkannya. Hal ini disebabkan oleh sifat kuman yang dapat bertahan dalam organ ginjal tikus terinfeksi selama 60 hari.

    Selain tikus ternyata kucing liar atau kucing peliharaan yang suka dilepas bebas dan minum di sembarang tempat dapat dengan mudah terinfeksi. Hal ini sangat berbahaya dikarenakan gejala leptospirosis pada hewan biasanya sama sekali tidak menunjukkan gejala, dan kucing sangat erat berhubungan dengan manusia yang memilikinya sehingga akan dengan mudah menginfeksi si pemilik.

    Bagi manusia di tahap awal serangan penyakit hanya menampilkan gejala klinis demam saja, namun jika tidak segera terdeteksi dan berkelanjutan maka bakteri dapat menyebar ke aliran darah dan merusak fungsi ginjal, hati, serta dapat menyebabkan keguguran bagi penderita yang sedang hamil muda. Bahkan banyak kasus yang terlambat berakhir dengan kematian.

    Karena penyakit ini termasuk kedalam water borne disease maka penularannya sangat cepat dilakukan melalui air mengalir maupun air yang tergenang. Bisa dipastikan saat banjir kasus infeksi leptospirosis ini akan meningkat tajam, namun pada saat bukan musim penghujanpun angka kejadian tetap meningkat terutama didaerah bantaran kali dan desa yang memiliki banyak kolam di wilayahnya.

    Penyakit yang juga dikenal dengan nama demam kuning ini memiliki 2 fase dalam proses infeksi penyakitnya, yaitu fase awal dimana gejala klinis yang timbul mirip sekali dengan gejala flu maka penderita dan dokter sering kecolongan di fase ini dan menganggapnya sebagai sakit flu demam biasa. Pada fase lanjutan maka gejala yang ditimbulkan tiba-tiba memburuk, dimana terdapat demam berkepanjangan dengan suhu yang sangat tinggi, kulit dan mata berwarna kuning, otot tubuh yang terasa lemah, batuk dan muntah darah serta nyeri pada bagian dada yang semua ini dikarenakan kuman sudah menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.

    Pencegahan dan deteksi dini penyakit harus menjadi garda terdepan untuk menghindari penyakit ini. Bagi yang tinggal disekitar bantaran kali upayakan selalu menggunakan air bersih dalam melakukan semua aktifitas kehidupan, dan untuk wilayah yang banyak memiliki kolam harus disosialisasikan mengenai hal ini dan membentuk program khusus pembersihan kolam berkala secara bergotong royong. Para penggemar kucing diharapkan memeriksakan kucing kesayangannya sebanyak 3bulan sekali untuk deteksi kondisi kesehatan hewan kesayangan.

    sumber: gulalives.com
     
  2. Liszton

    Liszton Member

    Joined:
    May 6, 2015
    Messages:
    537
    Likes Received:
    28
    Trophy Points:
    28

Share This Page