Mahalnya Salah Jurusan

Discussion in 'General Discussion' started by Rumah Mode FaFa, Aug 24, 2015.

  1. Rumah Mode FaFa

    Rumah Mode FaFa Member

    Joined:
    Jun 21, 2015
    Messages:
    50
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    8
    Suatu hari ada orang tua bersama anaknya, mahasiswa fakultas hukum semester akhir salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Jakarta, datang ke rumah. Sepasang orang tua ini sedang bingung karena anak laki-lakinya yang hampir menamatkan pendidikannya tidak mau mengerjakan tugas akhir sebagai syarat kelulusannya. Padahal jika sudah sampai batas waktu akhir yang telah di tentukan, dia terancam drop out. Mereka tidak mengetahui alasan anak laki-lakinya tersebut tiba-tiba mogok, tidak mau menamatkan kuliahnya.

    Setelah panjang lebar berbicara dengan anaknya secara terpisah, akhirnya dapat ditemukan akar permasalahnnya.

    “ Bapak, Ibu…setiap anak memiliki ciri yang berbeda-beda, baik dari sifat, karakter, juga kekuatan dan kelemahannya. Anak Ibu memiliki kecenderungan sifat agak pendiam, kurang suka bergaul, menyukai hal-hal yang bersifat teknis, suka berada atau bekerja sendiri dalam ruangan, kurang menyukai pekerjaan yang berhadapan dengan manusia yang mengandalkan kemampuan komunikasi, dan banyak lagi ciri lainnya. Ciri-ciri inilah yang sebenarnya bisa dijadikan petunjuk dalam mengarahkan bidang yang sesuai dengan karier anak ibu. Sayangnya selama ini tidak ada seorangpun yang bisa mengidentifikasi petunjuk-petunjuk berharga ini, tidak pendidik, tidak juga sekolah, atau orang tuanya”.

    “Dari petunjuk lebih dalam, anak ibu sangat tidak menyukai bidang hukum seperti keinginan orang tuanya. Bidang yang menjadi minatnya adalah design grafis atau animasi komputer”.
    “Jadi selama ini anak Ibu ketakutan akan profesi yang akan digelutinya kelak, karena profesi tersebut bukan keinginannya. Dia sangat tidak menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan manusia dan melibatkan komunikasi langsung terlebih lagi dengan berdebat”.

    “Oleh karena itu pada detik-detik terakhir mendekati penyelesaian kuliah, tekanan itu muncul makin hebat menghantui dirinya. Anak ibu ketakutan membayangkan dirinya berprofesi di bidang hukum dan berhadapan dengan publik. Jadi dia berfikir sebagai jalan terakhir mengambil keputusan untuk mogok dan tidak mau mengerjakan tugas akhirnya.” Kedua orang tua anak tersebut kaget mendengarnya.

    “ Sesungguhnya potensi-potensi itu bisa diketahui sejak jauh hari, sebelum anaknya menentukan sekolah dan bidang yang dipilih”.

    “Jadi sekarang ini kami harus bagaimana? Kami tidak ingin masalah ini menjadi berlarut-larut.” sela Bapak anak tersebut.

    “ Begini Pak. Jika anak Bapak dipaksa terus untuk menyelesaikan tugas akhirnya, bisa saja. Tetapi itu Bapak telah mewariskan sebuah penderitaan seumur hidup. Sementara perjalanan hidup anak Bapak masih sangat panjang. Jadi jika yang diwariskan adalah penderitaan, dia akan merasakan dalam waktu yang sangat panjang. Jalan keluar yang jauh lebih berharga, memberi kesempatan meraih sukses dalam hidupnya, sedangkan untuk sukses bisa diraih apabila dia menggeluti profesi yang dicintainya.”

    Sampai akhirnya dicapai kesepakatan walau dengan berat hati, orang tuanya mau menerima keinginan anaknya untuk tidak melanjutkan dan menamatkan pendidikan Fakultas Hukum, melainkan pindah jurusan ke bidang animasi komputer dengan syarat dia harus menyelesaikannya dengan baik.

    Sungguh memprihatinkan, sudah terbayang betapa besar biaya sosial, waktu dan finansial yang harus di keluarkan keluarga tersebut. Walaupun orang tuanya cukup mampu, tetap saja akan rugi waktu dan tenaga karena harus memulai segalanya dari awal.

    Artikel ini kami ringkas dari buku Ayah Edy Punya Cerita dengan judul 'School With No Goals'.
     
  2. Rimala Nursery

    Rimala Nursery Super Level

    Joined:
    May 29, 2014
    Messages:
    2,089
    Likes Received:
    254
    Trophy Points:
    83
    Kalau prodi yang mau diambil ya harus sesuai dengan minat dan bakat anak agar tidak jadi kasus seperti ini ,bayangkan harus DO dan berapa juta uang yg dikeluarkan secara kan kuliah itu bukan biaya yg sedikit . saya aja tahun 2014 kemarin kuliah cuma 1 semester saja ngambil prodi kimia murni , tapi sekarang udah gak dilanjutin lagi...tahun 2013 juga saya kuliah di borobudur ngambil prodi manajemen bisnis tapi cuma 1 semester pula... Tahun ini mau daftar lagi di bandung...
    Tapi ini juga kalo menurut saya pribadi sih salah anaknya pula gak ngomong sama orang tuanya , padahal kalau tidak mampu masuk ke hukum langsung saja minta alih program di semester 1 nya...
     
  3. adi hasan

    adi hasan Member

    Joined:
    Jul 6, 2015
    Messages:
    771
    Likes Received:
    42
    Trophy Points:
    28
    biarkan anak jadi dirinya sendiri, jangan sampai disetir sama ortu. kewajiban ortu hanya memfasiitasi....
     
  4. desaingrafis

    desaingrafis Member

    Joined:
    Jul 23, 2014
    Messages:
    83
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    18
    pertimbangan yang memang harus dipikirkan sangat matang manakala ingin mendapatkan goal yang ingin kita raih
     
  5. dimengertiaja

    dimengertiaja Member

    Joined:
    May 21, 2015
    Messages:
    848
    Likes Received:
    30
    Trophy Points:
    28
    ternyata harus di perhatikan banget yaa
     
  6. zonamers

    zonamers Member

    Joined:
    Jul 24, 2015
    Messages:
    588
    Likes Received:
    83
    Trophy Points:
    28
    Google+:
    jurusan kok ditentukan ortu. mestinya sianak punya kebebasan donk buat kul di bidang apa yang menjadi minat dia.
     
Loading...

Share This Page