Jakarta - batik Indonesia akan memasuki tahun keempat setelah pengakuannya atas Warisan Budaya Takbenda UNESCO Kemanusiaan Oktober 2. Selama empat tahun, batik telah menjadi populer di seluruh dunia dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam banyak kesempatan. "Memasuki tahun keempat pengakuan, batik harus pergi ke tahap berikutnya," kata Era Soekamto, Pengembangan Bisnis dan Direktur Penjualan Iwan Tirta Gallery, kepada Tempo. Era apa yang dimaksud dengan "tahap berikutnya" adalah sisi lain dari batik dari hal-hal teknis yang orang sering berbicara tentang. "Bagaimana negara-negara lain bisa mengklaim itu karena banyak negara lain juga memiliki batik;? Seperti Jepang, India, dan batik Malaysia," kata Era pada tanggal 28 September. Era menyoroti teknik serupa yang digunakan untuk membuat batik di banyak negara. "Beberapa dibuat menggunakan batang pisang, hutan, besi, mereka semua teknik lama dalam membuat batik. Namun, canting (alat tangan tradisional Indonesia yang digunakan dalam pembuatan batik) berasal dari Indonesia." Ada dua sisi dari Batik, menjelaskan Era, yang pertama adalah teknik pembuatan dan yang kedua adalah filosofi di balik pola batik ini. Menurut Era, filosofi dan sejarah di balik pola batik ini perlu disosialisasikan, sehingga orang yang memakainya akan memahami dan mengetahui alasan mengapa mereka memakai batik itu.