Mendidik Anak Dengan Positif Melalui Permainan

Discussion in 'General Lifestyle' started by erick, Sep 11, 2014.

  1. erick

    erick Member

    Joined:
    Jun 5, 2014
    Messages:
    84
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    [​IMG]


    Promomainan - Merupakan hal lumrah bagi manusia untuk membandingkan sesuatu hal. Sebenarnya selama hal tersebut tidak merugikan diri sendiri atau orang lain tidak masalah ya. Yang menjadi masalah ketika orang membandingkan sesuatu hal dengan tujuan pamer atau menjatuhkan pihak lain. Termasuk ketika kita membanding-mandingkan perkembangan atau kemampuan anak. Saking seringnya hal itu terjadi sehingga sebagian besar menarik kesimpulan bahwa semakin dini anak dapat mencapai suatu prestasi semakin pintar anak tersebut. Sehingga tujuan pengasuhan, mendidik atau menyekolahkan anak itu seringkali bergeser. Padahal seperti yang tertulis pada awal tulisan ini, “earlier is not better” dan “all children accomplish milestones in their own way, in their own time”. Ya, setiap anak unik serta memiliki tahapan sendiri dalam belajar dan mencapai suatu milestone (walau ada standar milestone yang dapat dijadikan acuan).

    Bagaimana memaksimalkan potensi anak dalam mencapai milestones pribadi nya? Kalau saya lebih banyak memberi contoh (untuk yang berhubungan dengan life skills), mengajaknya bermain dan memberinya ruang untuk eksplorasi. Kegiatan-kegiatan yang saya share di blog ini sebagian besar bermula dari ketertarikan anak dalam permainan tersebut (child oriented activities). Jadi saya mengikuti lead anak dalam bermain dan saya hanya ikut dalam permainannya. Pada saat saya mengenalkan aktivitas atau mainan baru pun saya hanya menunjukkan di awal dan selanjutnya terserah anak mau mengikuti atau tidak (walau sebenarnya dalam hati gemes pengen anaknya mengikuti seperti apa yang kita lakukan). Meskipun kita hanya menjadi partner dalam bermain, anak dapat semakin berkembang permainannya tanpa harus dituntun oleh orang dewasa. Tetapi memang harus kreatif untuk mengembangkan permainan mereka dan benar-benar mengamati cara bermain mereka.

    Kira-kira dalam cara bermain dengan anak adalah sbb:
    1. Bermain dengan posisi se- level dengan anak.
    2. Ikut dalam permainan anak
    3. Kembangkan permainan anak melalui pertanyaan terbuka, pertanyaan yang memiliki jawaban lebih dari satu. Contoh: mobilnya warna apa? (bukan mobilnya warna merah ya?), kudanya makan apa? (kuda makan rumput ya?), dsb.
    4. Observasi anak sehingga kita tau anak tertarik dengan kegiatan apa dan bagaimana cara bermainnya.

    Berikut sebagian foto-foto kegiatan anak-anak.

    [​IMG]

    [​IMG]


    Dan tidak ketinggalan, peran ayah dalam keseharian anak-anak itu besar sekali. Jadi pasti ada momen bermain bersama :)

    [​IMG]

    Jadi bagaimana caranya membandingkan anak secara positif? Yaitu dengan tidak membandingkannya dengan anak lain melainkan dirinya sendiri. Melalui aktivitas positif bermain maka kita dapat membantu anak mencapai milestones dengan cara dan waktunya sendiri.

    sumber : Here | mainan anak
    Code:
    Mainan anak | mainan murah | grosir mainan | mainan online | toko mainan | distibutor mainan
    
     
  2. microfibercloth

    microfibercloth Member

    Joined:
    Jul 8, 2014
    Messages:
    251
    Likes Received:
    7
    Trophy Points:
    18
    memang sudah seharusnya orang tua bisa mendidik anak" mereka dengan pola bermain yang menyenangkan, tetapi juga melatih kecerdasan anak
     
  3. rattan

    rattan Active Member

    Joined:
    Apr 29, 2014
    Messages:
    984
    Likes Received:
    35
    Trophy Points:
    48
    Google+:
    ajak main catur atau tinju.... lumayan sepertinya
     
  4. ninafaira

    ninafaira Member

    Joined:
    Sep 14, 2014
    Messages:
    168
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    memang mendidik anak dengan permainan itu bermanfaat banget
     
  5. yulia

    yulia Member

    Joined:
    May 5, 2014
    Messages:
    103
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    18
    Kebanyakan ayah terlalu jarang meluangkan waktu dengan anaknya. Ini sebenarnya kurang baik karena anak butuh figur seorang lelaki yang bisa jadi panutan dan tauladan
     
Loading...

Share This Page