Mengapa Wanita Lebih Cepat Cemas dibanding Pria, ini Alasannya

Cemas adalah kondisi psikologi dalam diri manusia. Cemas kalau admin mau katakan ya, itu adalah akibat atau efek. Nah, penyebabnya bisa beraneka ragam. Bisa dikarenakan kondisi internal maupun kondisi lingkungan yang membuat seseorang menjadi cemas.

Source: http://img2.timeinc.net/health/img/web/2012/11/slides/suffer-anxiety-400x400.jpg
Timbul pertanyaan. Kapan anda merasa cemas ? Ini penting loh, jangan sampai anda termasuk orang yang over cemas. Hehehe...
Cemas bisa dikatakan terjadi karena ada masalah. Sedangkan masalah itu sendiri hadir karena seseorang mempunyai harapan tertentu pada suatu kondisi namun kenyataan yang terjadi malah sebaliknya. Contoh misalnya, seorang mahasiswi yang berharap bangun lebih awal karena ada ujian. Malah sebaliknya, ia bangun kesiangan. Nah, bisa dipastikan bagaimana reaksi disaat ia terbangun. Tentu, ia akan cemas dan boleh jadi akan kelabakan..
Jadi, bisa dikatakan cemas itu terjadi karena ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan yang terjadi.
Mengulik Lebih Dalam....
Cemas jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris disebut dengan anxiety. Nah, ada yang mendefinisikan cemas itu seperti ini, kecemasan bersifat kompleks dan merupakan keadaan suasana hati yang berorientasi pada masa yang akan datang dengan ditandai dengan adanya kekhawatiran karena tidak dapat memprediksi atau mengontrol kejadian yang akan datang.Ini disampaikan oleh Barlow dan Durand.
Kecemasan merupakan satu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai dengan gejala somatis yang menandakan suatu kegiatan berlebih dari susunan autonomik. Ini menurut Kaplan dan Sadock....
Cemas : Beda antara wanita dan pria
Jika pembaca melihat bahwa ada perbedaan antara tingkat kecemasan pria dengan wanita. Biasanya sih wanita lebih cepat cemas dibandingkan dengan pria. Mengapa ini terjadi ? Apa penyebabnya?
Pria Lebih Aktif dan Eksploratif sedang Wanita Sensitive

Berkaitan dengan kecemasan pada pria dan wanita,wanita lebih cemas akan ketidakmampuanya dibanding pria. Pria lebih aktif dan eksploratif, sedangkan wanita lebih sensitive.
Tingkat sensitivitas tinggi yang dimiliki wanita disinyalir menjadi penyebab mengapa wanita lebih cepat cemas jika dibandingkan dengan pria. Ini bisa dipahami bahwa semakin sensitif seseorang maka tekanan psikologi yang akan diterimanya akan semakin berat. Tekanan psikologis dari dalam ataupun dari luar inilah yang akan membangkitkan tingkat kecemasannya.
Pria berpikir Rasional, sedang Wanita berpikir Emosional
Pria berfikir lebih rasional dibandingkan dengan wanita yang berfikir cenderung emosional. Ini sudah umum diketahui bahwa wanita dalam sekian aktivitasnya banyak melibatkan emosionalnya.
Emosi dalam diri manusia bisa dianalogikan sebagai bahan bakar. Semakin tinggi tingkat emosionalnya dalam menjalani aktivitas maka akan semakin besar pula bahan bakar yang tersedia. Nah, bahan bakar inilah yang akan mempengaruhi tingkat kerja. Semakin panas maka akan semakin mudah meledak dan membakar. Liar, kalau bisa dibahasakan. Namun, terlalu kecil juga tidak bermanfaat banyak karena hanya menghasilkan kerja yang loyo.
Nah, wanita yang bekerja dengan emosi ini akan membuat dirinya larut. Maka akan celaka jika yang timbul adalah emosi yang buruk. Misalnya, khawatir hasil pekerjaan tidak akan sesuai di masa yang akan datang. Maka jadilah ia cemas...
Pria lebih Rileks dibandingkan Wanita
Dalam sebuah penelitian menunjukan bahwa ternyata pria lebih rileks dibandingkan wanita. Nah, dari penelitian ini bisa dipastikan bahwa jika seseorang itu rileks dengan sebuah keadaan yang terjadi maka ia akan dengan mudah menghadapinya. Salah satu tanda tubuh rileks adalah mekanisme pernafasan. Anda bisa melihat bagaimana seorang atlit bela diri yang bertarung. Jika ia tidak rileks dengan keadaan, maka bisa dipastikan ia akan mudah untuk dikalahkan oleh lawannya. Salah satu cara agar tetap rileks adalah mengatur mekanisme pernanafasan. Karena ada korelasi antara tingkat kerileksan dengan intensitas seseorang.
Jika demikian, bagaimana mengatasinya...
Apa yang saya ungkapkan dalam tulisan di atas tentang perbedaan tingkat kecemasan antara pria dan wanita bisa dikatakan telah menjadi default dalam diri wanita. Lantas bagaimana mengatasinya?
Satu hal besar yang dapat membendung semua itu adalah tingkat pemahaman dan pengetahuan seseorang. Kalau kita ingin memilih, maka semua orang mungkin memilih untuk tidak mudah cemas. Nah, bagaimana jika kita dilahirkan sebagai seorang wanita. Dan tentu demikian, kita akan mudah untuk cemas.
Penentuan jenis kelamin bukan menjadi urusan manusia. Manusia hanya harus menerimanya. Karena hal demikian tidak bisa kita tentukan, seperti garis keturunan kita dan dimana kita dilahirkan. Yang dapat kita perjuangkan atau bisa kita rencanakan adalah solusi yang akan kita bahas, yakni tingkat pengetahuan dan pemahaman.
Hasil Riset yang dilakukan Stuarth and Sundden (1999) menunjukan responden yang berpendidikan tinggi lebih mampu menggunakan pemahaman mereka dalam merespon kejadian fraktur secara adaptif dibandingkan kelompok responden yang berpendidikan rendah (Lukman,2009). Kondisi ini menunjukan respon cemas berat cenderung dapat kita temukan pada responden yang berpendidikan rendah karena rendahnya pemahanan mereka terhadap kejadian fraktur sehingga membentuk persepsi yang menakutkan bagi mereka dalam merespon kejadian fraktur.
Catatan. Fraktur adalah patah tulang.
Hasil penelitian ilmiah ini bisa menjadi landasan buat kita bahwa, tingkat kecemasan bisa diatasi dan dikendalikan dengan meningkatkan pemahaman kita terhadap sesuatu. Apa pun itu, termasuk memikirkan lebih dalam konsekuensi dari tindakan kita.
Ok, itu yang bisa admin bahas. Semoga bermanfaat....

Original Source: http://www.bicarawanita.com/2015/01/mengapa-wanita-lebih-cepat-cemas.html

 

Mungkin ini yang menyebabkan Pria lebih di anjurkan menjadi pemimipin daripada perempuan

 

Sepertinya pengalaman ente ya gan

 

Sangat susah mau mengerti wanita