Mengenal Ontang-anting di Ciwidey

Anda pernah dengar nama ontang-anting? Bagi yang tinggal di Jakarta, mungkin menjawabnya sebagai salah satu wahana permainan di Dufan. Tetapi yang saya maksud di sini adalah nama alat transportasi wisata yang dapat digunakan pengunjung Kawah Putih di Ciwidey. Secara wujud memang mirip seperti angkot (angkutan umum) biasa. Tetapi yang spesialnya adalah kendaraan ini menuai keberatan banyak orang terutama pemilik mobil pribadi yang datang ke obyek wisata tersebut.
Seperti yang tertulis pada situs Wisatania, Ontang-anting adalah sarana transportasi umum yang dikelola masyarakat sekitar Kawah Putih untuk membantu mengantarkan wisatawan dari pintu masuk obyek wisata ke puncak gunung Patuha yang terletak Kawah putih. Tarifnya 15.000 per orang di luar biaya tiket masuk. Artinya total pengeluaran wisatawan yang datang jika menggunakan transportasi ini akan dikenakan biaya 33.000. Rasanya harga segitu memang sangat wajar.
Permasalahan yang terjadi adalah adanya keberatan beberapa orang pengguna mobil pribadi yang tidak memanfaatkan ontang-anting untuk naik ke Puncak Patuha. Karena parkir yang dikenakan sebesar 150.000 per mobil untuk parkirnya saja. Kebijakan parkir termahal di Indonesia disebutkan demi menghidupkan kehadiran ontang-anting supaya berdaya guna.
Jika pengguna mobil pribadi diisi oleh 10 orang, angka tersebut tidak menjadi masalah karena biaya per orangnya sama saja. Tetapi mobil apakah yang berisi 10 orang selain yang berukuran besar? Rata-rata mobil pribadi di Indonesia berkapasitas 5-7 orang saja. Dan sebagian besar yang datang ke sini tidak mengisi mobilnya dengan full kapasitas penumpang. Inilah yang dipermasalahkan.
Apapun alasannya, kita harus lihat sisi positifnya yaitu membantu pengunjung yang datang dengan menggunakan bis umum maupun sepeda motor. Kehadiran ontang-anting untuk mereka sangat membantu. Tetapi untuk pengguna mobil pribadi, sudah seharusnya iklas saja. Walaupun dengan kebijakan tersebut, pertumbuhan pengunjung ke Kawah Putih tidak setajam tempat wisata lain di wilayah Jawa Barat.

Sumber info tarif: https://www.wisatania.com/harga-tiket-masuk-kawah-putih-terbaru

 

pernah lewat kawah putih tapi tidak pernah masuk
setuju aja, emang harus gitu, karena pas lewat dulu memang agak sepi, kasian masyarakat sekitar

 

Kalau aku malah kebalikannya.. pariwisata is bisnis juga.. jadi malah sebaiknya parkir diturunin jadi 5rb or 10rb, pasti pengunjung membludak.. sebaiknya main volume aja utk dpt profit...
NALAR saya, parkir 150rb itu masuk kas daerah untuk pembangunan seluruh wilayah.. artinya, masyarakat sekitar hanya menikmati sedikit saja karena harus dibagi-bagi dengan desa lain di Ciwidey.. tapi itu asumsi saya kalau semua tarif parkir masuk khas pemda...
teknis parkir harga segitu yg diuntungkan travel kapasitas 15 orang (toyota hiace) yang melayani rute Bandung - Kawah Putih.. krn mereka bisa menjual tarif selayaknya ontang-anting padahal retribusinya cuma bayar 150rb..

 

oalah di tangani oleh pemda dan dibagi ma ciwidey ya, wah kalo gitu gak bisa ngomong lagi @nelson sitompul

 

bener juga sih..itu mah namanya nyetop pengunjung perlahan-lahan..

 

lupa kapan terakhir main kesini, waktu itu saya jalan kaki dari ranca upas sampe ke kawah putih. Cuma foto2 doank

 

Hmmm jalan kaki?? Klo naik gunung sih okey.. tp klo jalan kaki di gunung yang bisa di lewati mobil rasanya keki bgttt.. hehehehehe

 

iya orang pada naek mobil keatas, berdua sama kakak jalan kaki bukan masalah pengen ngirit / gak punya duit, cuma pengen uji kesabaran aja

 

Pengen ke ciwidey cuman belum kesampaian mulu...