Angin bertiup kencang, debu pasir beterbangan memenuhi angkasa, awan gelap menyelimuti seluruh jagat sekeliling perkampungan Toa Loo San-cung yang kersohor didunia persilatan, keadaan amat mengerikan bagaikan menghadapi saat kiamat. Pada waktu itu muncul sebuah Tandu yang digotong empat orang muncul dari deruan angin taupan yang menderu2, langkah mereka cepat dan tujuannya tidak lain adalah perkampungan Toa Loo San-cung. Mendadak . . "Berhenti " Suara bentakan muncul dari sebuah loteng peronda dibalik perkampungan- Mendengar bentakan itu keempat orang penggotong tandu yang berdandan sebagai siucay miskin itu berhenti, mereka tidak menurunkan tandunya keatas tanah tapi menanti dengan sikap yang dingin dan hambar. Sepasang mata mereka tiada hentinya memperhatikan seorang lelaki pelindung perkampungan sedang meloncat keluar dari balik pintu. Lelaki itu mempunyai perawakan yang kekar dan berotot dengan jidat menonjol tinggi kedepan, sekali pandang siapapun akan tahu bahwa orang ini memilikl tenaga Iweekang yang amat sempurna. "Siapa yang berada daiam tandu ?" kembali ia membentakl "Hujien baru dari cioe It Tong, cung cu muda perkampungan kalian "Jawab situkang tandu yang berada dipaling depan. "Apa?" seorang nyonya muda lagi ?" seru lelaki itu kelihatan agak tertegun. situkang tandu itu tidak menyahut, ia membungkam dalam seribu bahasa. Alis yang tebal dari lelaki itu berkerut semakin mengencang, setelah berpikir beberapa saat tanyanya lagi: "Tolong tanya sejak kapan nyonya muda ini kawin dengan sauw Cung cu kami ?" "Bulan tujuh tanggal tujuh tahun yang lalu, kalau dihitung dengan jari sudah ada setengah tahun lamanya " "Bolehkah kalian suruh nyonya muda keluar sebentar agar cayhe periksa ?...." "Hmmm siapalah saudara ?" seru si tukang tandu sambil mendengus dingin. "Berani benar kau bersikap tidak sopan dengan nyonya muda." sikap lelaki itu kontan berubah jengah, merah padam selembar wajahnya. "Cayhe membawa tugas dibadan, dalam keadaan seperti ini terpaksa aku harus melakukan..." "Hmmm kau kira nyonya muda sudi menjumpai dirimu ?" Tukas situkang tandu setengah membentak. seluruh tubuh lelaki itu bergetar keras. "cung-cu muda Cioe It Tong walaupun memiliki kepandaian silat yang amat mengejutkan, tapi ia selalu berwatak romantis setiap hari kerjanya main perempuan ditempat luaran. dalam satu masa isterinya sudah mencapai empat belum lagi gundiknya. . . ." sambil garuk2 kepalanya yang tidak gatal ia berkata penuh keseriusan, Beberapa waktu ini cung-cu telah memberi pesan wanti2 kepada seluruh pelindung perkampungan agar melakukan pemeriksaan yang teliti terhadap siapa saja yangr bukan termasuk anggota perkampungan kami, sebelum kami periksa isi tandu tersebut. mana boleh kubiarkan kalian masuk kedalam perkampungan semuanya" Ia merandek sejenak. kemudian tambahnya berat: "sebelum cayhe mejumpai wajah nyonya muda, sebenarnya sudah. . . ." "Turunkan tandu " mendadak serentetan suara yang dingin berkumandang keluar dari balik tandu. Keempat orang tukang tandu berdandankan siucay miskin itu segera menurunkan tandunya keatas tanah sepasang lengan diluruskan kebawah menanti dengan sikap hormat, "Jikalau saudara ingin mencapai diriku, Mari kesinilah. . . ." kata siorang yang ada dalam tandu itu lagi. Nadanya dingin membuat orang merasa bergidik, Lelaki itu ragu2 sejenak, akhirnya dengan langkah lebar ia berjalan kedepan tandu. Tapi ia tidak menyingkap horden tandu tadi melainkan berdiri dihadapannya dengan sikap serius. "Ayoh cepat periksa" Bentak orang yang ada dalam tandu tadi dengan suara keras. "Kenapa tidak kau singkap horden tandu ini?" "Menyingkap horden sangat tidak leluasa lebih baik nyonya muda keluar dari tandu." Tiba2 Horden tandu tersingkap disusul berkelebatnya sesosok bayangan manusia muncul dari balik tandu. "Plaaak. . ." tahu2 pipi lelaki tadi kena ditampar sehingga terhuyung, darah segar mengucur keluar membasahi ujung bibirnya. Didepan mata berdiri seorang nyonya muda berwajah ayu dengan perut yang besar bunting. Lelaki yang ditempeleng keras2 membuat kepalanya terasa pening, kepala tertunduk rendah tak berani memandang perempuan itu lagi. "sudah cukup?"Bentak perempuan muda itu ketus, "Harap nyonya muda suka mengampuni kesalahan hamba, hamba bertugas menjaga keamanan perkampungan mau tak mau kami harus berbuat demikian " Perempuan muda itu mendengus dingin, ia mundur kembali kedalam tandu dan serunya kemudian. "Bawa jalan " Bagaikan memperoleh pengampunan, lelaki itu buru2 bongkokan badannya menjura. "siiahkan mengikuti cayhe masuk kedalam perkampungan " Keempat orang tukang tandu berdandankan siucay miskin itu saling bertukarpandangan dan tertawa, sambil menggotong tandu mereka mengikuti lelaki itu masuk kedalam perkampungan. Waktu itu si nyonya muda yang berada didalam tandu sambil mengusap perutnya yang bunting tertawa getir. setelah angkat pundak matanya keluar tandu. perkampungan Toa Loo san-cung sangat luas lorong banyak berderet dengan bangunan yang megah. suasana terasa tenang dan nyaman, Diluaran suasana dalam perkampungan tersebut kelihatan amat tenang, tapi lain halnya pandangan nyonya muda itu, alisnya segera berkerut. "Perkampungan Toa Loo san-cung betul2 sangat bahaya. . . tak kusangka penjagaan demikian ketat " pikirnya dalam hati. setelah melewati jalan kecil yang panjang sampailah mereka didepan sebuah pintu ruangan. seorang dara berkepang dua muncul didepan tandu. Payung Sengkala - SD LIONG
selengkapnya lihat di http://cerita-silat.mywapblog.com/daftar-cerita-silat-terbaru-10-versi-ter.xhtml