Payung Sengkala - SD LIONG

Discussion in 'Creative Art & Fine Art' started by cerita-silat, Dec 12, 2014.

  1. cerita-silat

    cerita-silat Member

    Joined:
    Dec 7, 2014
    Messages:
    292
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Angin bertiup kencang, debu pasir beterbangan
    memenuhi angkasa, awan gelap menyelimuti seluruh
    jagat
    sekeliling perkampungan Toa Loo San-cung yang
    kersohor
    didunia persilatan, keadaan amat mengerikan
    bagaikan
    menghadapi saat kiamat.
    Pada waktu itu muncul sebuah Tandu yang digotong
    empat orang muncul dari deruan angin taupan yang
    menderu2,
    langkah mereka cepat dan tujuannya tidak lain
    adalah perkampungan Toa Loo San-cung.
    Mendadak . .
    "Berhenti " Suara bentakan muncul dari sebuah
    loteng
    peronda dibalik perkampungan-
    Mendengar bentakan itu keempat orang penggotong
    tandu yang berdandan sebagai siucay miskin itu
    berhenti,
    mereka tidak menurunkan tandunya keatas tanah
    tapi
    menanti dengan sikap yang dingin dan hambar.
    Sepasang mata mereka tiada hentinya
    memperhatikan
    seorang lelaki pelindung perkampungan sedang
    meloncat
    keluar dari balik pintu.
    Lelaki itu mempunyai perawakan yang kekar dan
    berotot
    dengan jidat menonjol tinggi kedepan, sekali
    pandang
    siapapun akan tahu bahwa orang ini memilikl tenaga
    Iweekang yang amat sempurna.
    "Siapa yang berada daiam tandu ?" kembali ia
    membentakl
    "Hujien baru dari cioe It Tong, cung cu muda
    perkampungan kalian "Jawab situkang tandu yang
    berada
    dipaling depan.
    "Apa?" seorang nyonya muda lagi ?" seru lelaki itu
    kelihatan agak tertegun. situkang tandu itu tidak
    menyahut,
    ia membungkam dalam seribu bahasa.
    Alis yang tebal dari lelaki itu berkerut semakin
    mengencang, setelah berpikir beberapa saat
    tanyanya lagi:
    "Tolong tanya sejak kapan nyonya muda ini kawin
    dengan sauw Cung cu kami ?"
    "Bulan tujuh tanggal tujuh tahun yang lalu, kalau
    dihitung dengan jari sudah ada setengah tahun
    lamanya "
    "Bolehkah kalian suruh nyonya muda keluar sebentar
    agar cayhe periksa ?...."
    "Hmmm siapalah saudara ?" seru si tukang tandu
    sambil
    mendengus dingin. "Berani benar kau bersikap tidak
    sopan
    dengan nyonya muda."
    sikap lelaki itu kontan berubah jengah, merah padam
    selembar wajahnya.
    "Cayhe membawa tugas dibadan, dalam keadaan
    seperti
    ini terpaksa aku harus melakukan..."
    "Hmmm kau kira nyonya muda sudi menjumpai
    dirimu
    ?" Tukas situkang tandu setengah membentak.
    seluruh tubuh lelaki itu bergetar keras.
    "cung-cu muda Cioe It Tong walaupun memiliki
    kepandaian silat yang amat mengejutkan, tapi ia
    selalu
    berwatak romantis setiap hari kerjanya main
    perempuan
    ditempat luaran. dalam satu masa isterinya sudah
    mencapai
    empat belum lagi gundiknya. . . ."
    sambil garuk2 kepalanya yang tidak gatal ia berkata
    penuh keseriusan, Beberapa waktu ini cung-cu telah
    memberi pesan wanti2 kepada seluruh pelindung
    perkampungan agar melakukan pemeriksaan yang
    teliti
    terhadap siapa saja yangr bukan termasuk anggota
    perkampungan kami, sebelum kami periksa isi tandu
    tersebut. mana boleh kubiarkan kalian masuk
    kedalam
    perkampungan semuanya"
    Ia merandek sejenak. kemudian tambahnya berat:
    "sebelum cayhe mejumpai wajah nyonya muda,
    sebenarnya
    sudah. . . ."
    "Turunkan tandu " mendadak serentetan suara yang
    dingin berkumandang keluar dari balik tandu.
    Keempat orang tukang tandu berdandankan siucay
    miskin itu segera menurunkan tandunya keatas
    tanah
    sepasang lengan diluruskan kebawah menanti
    dengan sikap
    hormat,
    "Jikalau saudara ingin mencapai diriku, Mari
    kesinilah. .
    . ." kata siorang yang ada dalam tandu itu lagi.
    Nadanya dingin membuat orang merasa bergidik,
    Lelaki
    itu ragu2 sejenak, akhirnya dengan langkah lebar ia
    berjalan
    kedepan tandu. Tapi ia tidak menyingkap horden
    tandu tadi
    melainkan berdiri dihadapannya dengan sikap serius.
    "Ayoh cepat periksa" Bentak orang yang ada dalam
    tandu tadi dengan suara keras. "Kenapa tidak kau
    singkap
    horden tandu ini?"
    "Menyingkap horden sangat tidak leluasa lebih baik
    nyonya muda keluar dari tandu." Tiba2 Horden tandu
    tersingkap disusul berkelebatnya sesosok bayangan
    manusia
    muncul dari balik tandu.
    "Plaaak. . ." tahu2 pipi lelaki tadi kena ditampar
    sehingga
    terhuyung, darah segar mengucur keluar membasahi
    ujung
    bibirnya.
    Didepan mata berdiri seorang nyonya muda
    berwajah
    ayu dengan perut yang besar bunting.
    Lelaki yang ditempeleng keras2 membuat kepalanya
    terasa pening, kepala tertunduk rendah tak berani
    memandang perempuan itu lagi. "sudah
    cukup?"Bentak
    perempuan muda itu ketus,
    "Harap nyonya muda suka mengampuni kesalahan
    hamba, hamba bertugas menjaga keamanan
    perkampungan
    mau tak mau kami harus berbuat demikian "
    Perempuan muda itu mendengus dingin, ia mundur
    kembali kedalam tandu dan serunya kemudian.
    "Bawa jalan
    "
    Bagaikan memperoleh pengampunan, lelaki itu buru2
    bongkokan badannya menjura. "siiahkan mengikuti
    cayhe
    masuk kedalam perkampungan "
    Keempat orang tukang tandu berdandankan siucay
    miskin itu saling bertukarpandangan dan tertawa,
    sambil
    menggotong tandu mereka mengikuti lelaki itu
    masuk
    kedalam perkampungan.
    Waktu itu si nyonya muda yang berada didalam
    tandu
    sambil mengusap perutnya yang bunting tertawa
    getir.
    setelah angkat pundak matanya keluar tandu.
    perkampungan Toa Loo san-cung sangat luas lorong
    banyak berderet dengan bangunan yang megah.
    suasana
    terasa tenang dan nyaman,
    Diluaran suasana dalam perkampungan tersebut
    kelihatan amat tenang, tapi lain halnya pandangan
    nyonya
    muda itu, alisnya segera berkerut.
    "Perkampungan Toa Loo san-cung betul2 sangat
    bahaya.
    . . tak kusangka penjagaan demikian ketat " pikirnya
    dalam
    hati.
    setelah melewati jalan kecil yang panjang sampailah
    mereka didepan sebuah pintu ruangan. seorang dara
    berkepang dua muncul didepan tandu.
    Payung Sengkala - SD LIONG
     
  2. cerita-silat

    cerita-silat Member

    Joined:
    Dec 7, 2014
    Messages:
    292
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    Google+:

Share This Page