Pelatihan bedah dalam sekolah kedokteran biasanya menggunakan hewan sebagai media pembelajaran, sehingga menjadikannya cukup kompleks karena selain harus bisa menjalankan proses pembedahan dengan baik dan benar, bagi yang siswa yang belum terbiasa “berurusan” dengan bangkai hewan akan mengalami kesulitan di awal dan menjadikan proses pembelajaran menjadi lambat. Nah! Dengan simulasi pelatihan bedah VR, siswa bisa lebih fokus mempelajari proses dan tata cara pembedahan terlebih dahulu tanpa harus menghadapi bangkai hewan sungguhan lho. Hewan yang bisa dijadikan media dalam pelatihan bedah VR ini yaitu katak, tikus hingga kucing. Terobosan ini tentu telah membuktikan bahwa selain untuk media hiburan dan bersenang-senang semata, teknologi Virtual Reality (VR) juga dapat memberikan manfaat sebagai media simulasi dan edukasi bahkan untuk pelatihan kedokteran sekalipun. Selain untuk kedokteran, VR juga telah dimanfaatkan sebagai media pelatihan untuk pekerjaan yang berbahaya dan dapat mengancam jiwa seperti pelatihan pemadam kebakaran dan menerbangkan pesawat jet tempur. Carolina, sebuah perusahaan yang telah menyediakan materi pembelajaran ilmiah untuk lembaga pembelajaran selama 90 tahun terakhir di Amerika Serikat. Selain buku dan mikroskop, mereka juga telah menyediakan banyak hewan hidup dan dilestarikan untuk tujuan belajar. Kini, tampaknya mereka mulai melirik teknologi imersif seperti VR sebagai strategi untuk mengembangkan bisnis dan memberikan solusi baru dalam bidang pembelajaran ilmiah. Baca juga: 5 Manfaat Teknologi di Bidang Kesehatan, Mulai Dari Terapi Hingga Perawatan Kanker Namun, Bisakah Hewan Digital Mengalahkan Bangkai Hewan Sungguhan? Alih-alih mengirimkan bangkai hewan nyata untuk dibedah, Carolina kini menyediakan kursus pelatihan realitas virtual digital lengkap dengan instruksi tentang cara menjalankan dan menyelesaikan pembedahan hewan yang sempurna. Lisensi penggunaan untuk materi pembelajaran realitas virtual senilai $ 200 (3.2 jutaan rupiah) per tahun. Simulasi Pelatihan Bedah VR ini menjanjikan pengguna pengalaman pembedahan yang otentik di kelas yang akan sebanding dengan pembedahan hewan sungguhan. Siswa yang ingin mempelajari ilmu bedah tapi tidak ingin melakukan pembedahan pada bangkai hewan sungguhan karena alasan tertentu seperti rasa takut atau alasan agama, mereka bisa melakukannya dengan media pelatihan VR ini tanpa harus merasa khawatir dengan “permasalahan pribadi” mereka masing-masing, sesi pembelajaran menjadi nyaman namun tetap mendapatkan ilmu dan pengalaman bedah yang seutuhnya. Pembedahan realitas virtual ini juga menawarkan keuntungan utama lainnya, yaitu bisa mendapatkan hewan tertentu yang biasanya sulit sekali didapatkan dalam pembedahan nyata seperti misalnya ikan hiu. Berkat kecanggihan teknologi Artificial Intelligence (AI), simulasi pelatihan bedah VR ini juga dapat memasukkan orang digital sebagai pengajar untuk menggantikan kehadiran guru sesungguhnya. Bukan hanya sekedar tokoh digital, tetapi pengajar virtual di sini juga memiliki kemampuan sebanding dengan guru sains berlisensi dan profesional dalam membimbing para siswanya menjalankan seluruh proses pembedahan. Platform pelatihan realitas virtual memungkinkan pembelajaran dilakukan di mana saja dan kapan saja.