Pengertian Zakat dan Sejarah Diwajibkannya Zakat

Zakat ialah rukun Islam ketiga sehabis syahadat serta shalat yang harus dilaksanakan oleh tiap muslim. Zakat mempunyai ketentuan- ketentuan yang wajib dipahami oleh tiap muslim sama halnya semacam shalat serta puasa.

Sebab pertumbuhan era pada masa industri ini, sumber pemasukan tidak cuma berkutat pada zona pertanian serta pula peternakan. Sehingga terdapat potensi- potensi buat pengambilan zakat dari bermacam profesi.

Berawal dari inilah macam- macam zakat timbul. Sehingga mulailah terdapat khazanah keilmuan yang bertabiat aplikatif tentang pemanfaatan dana yang bersumber dari zakat infaq serta sedekah.

Kewajiban seorang menimpa perihal tersebut sebab mengenali tentang rukun Islam serta rukun Iman ialah ilmu khal, semacam yang dipaparkan dalam kitab Ta’ limul Muta’ alim.

Kewajiban tersebut antara lain mengenali ketentuan- ketentuan zakat fitrah serta zakat mal. Buat mengenali perihal tersebut ayo kita ikuti ulasan berikut.



Pengertian Zakat

Zakat secara etimologi merupakan suci, badan, tambah, serta berkah. Penafsiran zakat dengan makna tersebut dapat kita amati di QS. At- Taubah 103, Ar- Rum 39, Al- baqarah 276.

Sebaliknya zakat secara terminologi secara garis besar merupakan menghasilkan sebagian harta bagaikan wujud ketaatan kepada Allah dengan persyaratan- persyaratan tertentu buat diberikan kepada mustahiq cocok dengan syarat hukum Islam.

Zakat diharuskan untuk orang muslim( yang cocok dengan ketentuan) bersumber pada firman Allah antara lain merupakan QS. At- Taubah 103

*Maksudnya: zakat itu mensterilkan mereka dari kekikiran serta cinta yang berlebih- lebihan kepada harta barang.

**Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat- sifat kebaikan dalam hati mereka serta memperkembangkan harta barang mereka.

Baca Juga: Pengertian Zakat Mal

Perbandingan zakat, infak, sedekah

Meski bersama menghasilkan harta buat ibadah, zakat mempunyai perbandingan dengan infaq serta sedekah. Perbandingan tersebut merupakan bagaikan berikut:

Zakat merupakan kewajiban harta yang khusus, mempunyai ketentuan tertentu, alokasi tertentu serta waktu tertentu serta ketentuan- ketentuan yang telah didetetapkan oleh syariat Islam.

Infaq yakni menghasilkan harta yang mencakup zakat serta non zakat, disamping terdapat yang harus serta sunnah.

Shadaqah mempunyai ma’ na yang lebih luas bisa berarti infaq, zakat ataupun kebaikan non modul.

Baca Juga: Zakat Fitrah Berapa Kg

Sejarah Diwajibkannya Zakat

Pada masa pra Islam( era jahiliyah) sudah berlaku peraturan tentang kewajiban menghasilkan zakat sebesar 10% buat harta tertentu semacam unta, sapi, kambing. Hendak namun hasrat dari menghasilkan harta semacam zakat tersebut bukan sebab Allah semata, hendak namun terdapat yang diberikan buat persembahan berhala- berhala.

Pemberlakuan peraturan tersebut sudah ditegaskan dalam Al- Qur’ an QS. Al- An’ am ayat 136.

Hingga saji- sajian yang diperuntukkan untuk berhala- berhala mereka tidak hingga kepada Allah; serta saji- sajian yang diperuntukkan untuk Allah, Hingga sajian itu hingga kepada berhala- berhala mereka***. Amat buruklah ketetapan mereka itu.

***Menurut yang Diriwayatkan kalau hasil tumbuhan serta fauna ternak yang mereka peruntukkan untuk Allah.

Baca Juga: Orang yang Berhak Menerima Zakat

Mereka pergunakan buat berikan santapan orang- orang fakir, orang- orang miskin, serta bermacam amal sosial, serta yang diperuntukkan untuk berhala- berhala diberikan kepada penjaga berhala itu.

Apa yang disediakan buat berhala- berhala tidak bisa diberikan kepada fakir miskin, serta amal sosial lagi sebahagian yang disediakan buat Allah( fakir miskin serta amal sosial) bisa diberikan kepada berhala- berhala itu. kerutinan yang semacam ini Amat dikutuk Allah.

Setelah itu pada masa kerasulan Nabi Muhammad saat sebelum hijrah ke Madinah sudah diharuskan membayar zakat untuk orang muslim. Tetapi kewajiban tersebut belum dirinci secara detail

menimpa gimana syarat, macam- macam zakat serta ketentuan rukunnya.

Sehabis 2 tahun hijrah barulah kewajiban zakat fitrah serta zakat mal tersebut diperjelas dengan rincian- rincian yang perinci. Meliputi harta yang harus dizakati, nishob, penerima serta waktu beserta metode mengelolanya.