Pentingnya Berbahasa Inggris untuk SDM Indonesia

Discussion in 'General Discussion' started by pembicaramuda, Jan 10, 2018.

  1. pembicaramuda

    pembicaramuda New Member

    Joined:
    Jan 9, 2018
    Messages:
    1
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Pernah suatu hari di sebuah seminar, saya menunjukkan data dari EPI (English Proficiency Index) bahwa Indonesia berada di urutan ke 3 dalam penguasaan bahasa Inggris di ASEAN. berada di bawah Singapura dan Malaysia. (Jakarta Post Februari 2015)



    Setelah memaparkan data tersebut, seketika saya tanyakan kepada seluruh peserta, "seberapa yakinkah teman-teman, bahwa Indonesia mampu menjadi nomer 1 dalam penguasaan bahasa Inggris, setidaknya di ASEAN?"


    Jawaban yang cukup menggembirakan ketika 70% lebih peserta seminar menjawab "sangat yakin" dengan suara lantang.


    Menyusul antusiasme yang ditunjukkan peserta, saya berikan pertanyaan lanjutan : "kalo gitu, siapa disini yang ngerasa bisa bahasa Inggris?"
    Kali ini responnya berbeda, berbanding terbalik dengan pertanyaan sebelumnya. Ruangan berisikan kurang lebih 500 peserta pun sempat hening. Saya pun agak lesu dibuatnya.



    "bisa lho, bukan jago, ya minimal kagak gemeteran pas disamperin bule yang nanya-nanya pake bahasa Inggris"


    Sembari diselingi tawa, satu per satu peserta diruangan mulai mengangkat tangannya. Yang setelah dihitung, mungkin hanya 10-15 peserta yang berani menyatakan kemampuannya berbahasa Inggris (mudah-mudahan yang gak angkat tangan itu karena ga mau sombong, mudah-mudahan hehehe).



    Sebetulnya, inilah intinya,
    Bahwa sejauh yang saya amati,
    kemampuan berbahasa itu menular,
    Seorang anak yang menyukai bahasa asing, bisa jadi karena ayahnya sering mengajak dan mengajarkan bahasa asing kepada anaknya.

    Ada kemungkinan bahasa inggrisnya Azka Corbuzier tidak akan sejago saat ini, jika bapak nya juga tidak jago bahasa Inggris. (bisa dicek di channel Youtube nya, untuk anak kemarin sore, his English is perfect!)


    Pun ini terjadi pada saya, tak jarang saya dan adik atau saudara-saudara saya berbicara bahasa Inggris dirumah.
    Percakapan kami sering didengar oleh ibu yang juga sesekali merespon dengan bahasa Inggris seadanya. Belum lagi teman dan tetangga yang juga sering iseng mengajak Conversation in English, sambil membuka ajakan dengan bilang “please correct me if I’m wrong”. Ini menarik, 1 orang yang bisa berbahasa Inggris mampu menularkan kepada orang-orang sekitarnya.
    Bisa dibayangkan, jika di dalam ruangan seminar ada 500 orang peserta, dan semuanya mampu berbahasa Inggris dengan baik, lalu menularkan kepada 5 saja keluarga/temannya, lalu 5 orang tersebut menularkan kepada 5 orang yang lain, dan seterusnya. Maka kemampuan berbahasa Inggris kita secara menyeluruh akan meningkat.
    Dan soal kemampuan Indonesia menyelinap menjadi negara dengan penguasaan bahasa Inggris terbaik di ASEAN, rasa-rasanya ini sangatlah terbuka.



    Saya yakin betul tidak ada yang memungkiri lagi urgensi dalam menguasai bahasa Inggris. Hanya karena penundaan dan keengganan bergerak maju sajalah yang masih menutupi keinginan besar kita menguasai bahasa Inggris.
    Apalagi di 2016, memasuki periode MEA. Persaingan di pasar tenaga kerja nampaknya akan sulit dibendung. Masih hangat rasanya postingan pak @subiakto, seorang pakar branding, tentang keinginannya merekrut PRT dari Philippines, selain karena PRT dari Phillipines dikenal punya attitude dan ethos OK, beliau juga bisa sekalian melatih kemampuan bahasa Inggrisnya. Ada-ada saja. hehehe



    Pernah juga beberapa waktu lalu, ketika berkunjung ke taman suropati, jumpa seorang motivator terkenal yang juga penulis buku-buku best seller, tadinya mau menghampiri beliau untuk sekedar berfoto. Namun belum juga sempat berkata, saya diberitahu oleh seorang teman “Nanti aja, mereka sedang belajar bahasa Inggris”
    Sempat saya tanyakan “beliaukah gurunya?” teman saya bilang “beliau pesertanya, gurunya yang itu” sambil menunjuk ke pria dengan kisaran usia yang masih 25-an.
    Atau jika teman-teman berkunjung ke tempat kami di @Golden.English pada Sabtu/Minggu pagi, maka sebagian besar peserta kursus yang teman-teman temui adalah bapak-bapak/ibu-ibu 35-45 tahun keatas.
    Mereka membuang malu, gengsi atau semacamnya. Karena memang begitulah urgensinya.



    Apa harus menunggu terdesak keadaan baru action?
    Ada yang bilang sebetulnya peluang sukses itu bertebaran di depan kita, hanya saja soal kesiapan dan kesigapan kita. Ada peluang tanpa kesiapan, percuma. Tak sedikit client yang kami jumpai adalah orang-orang dengan karir yang bagus, namun jalannya menuju puncak karir terhambat, karena ketidakmampuan berbahasa Internasional.



    Banyak diceritakan oleh dosen-dosen saya, bahwa SDM di Indonesia punya banyak potensi-potensi hebat. Misal researcher, musisi, aktor, pebisnis, animator, akademisi, designer, ilmuan, dokter dan masih banyak lagi potensi-potensi hebat lainnya. Yang sayangnya, sebagian dari mereka gagal berkolaborasi dengan potensi-potensi hebat dari negara lain. Yang lebih miris, hanya karena keterbatasan bahasa. Sehingga, kita lebih mengenak SDM-SDM hebat dari negara lain, yang fasih berbahasa Inggris.



    Desakannya sudah semakin kuat. Pertukaran informasi di jaman digital, menuntut kita untuk bergerak dinamis, seolah tanpa batas.
    Lalu, mau sampai kapan terbelakang dalam urusan berbahasa?

    Jika alasannya karena terbatas waktu, tidak sedikit yang menawarkan kursus online dengan
    waktu pertemuan fleksibel. Anda bisa akses kapanpun Anda mau. Ini salah satunya

    JIka tidak cocok dengan system belajar online, tapi tetap ingin efisien soal jarak dan waktu, banyak pula yang menawarkan kursus private, biar guru yang ke rumah. Asal berani dengan biaya yang lebih mahal, urusan beres.

    Jika alasannya karena terbatas biaya, pun tidak sedikit yang menawarkan kursus berkualitas dengan biaya relatif terjangkau. Karena pesatnya era perkembangan informasi, kebutuhan akan bahasa semakin tak terelakkan. menjadikan persaingan lembaga penyedia pelatihan bahasa semakin berwarna. Layaknya persaingan smartphone di jaman digital ini. Bisa-bisanya Xiaomi menyamai fitur Samsung, padahal harganya bisa 2-3 kali lipat lebih murah.

    Atau jika Anda memang tidak ingin sama sekali mengeluarkan biaya dan tidak ingin terikat waktu,
    Ada banyak media belajar bahasa di internet. Tidak sedikit korbannya, banyak teman saya yang “gila internet” tau-tau jago bahasa Inggrisnya. Taunya, setiap hari liat youtubers yang pakai bahasa Inggris di semua videonya, pantas saja.

    Jika alasannya karena Anda menganggap bahasa Inggris sulit, hmmm perlu saya sampaikan bahwa metode pembelajaran bahasa semakin berkembang. Metode lama banyak yang tersingkirkan sudah, berganti dengan metode modern yang asik namun tetap efektif. Anda tidak percaya? banyak lembaga bahasa yang menyediakan layanan FREE TRIAL, Anda boleh coba dulu tanpa mengeluarkan biaya apapun. biasanya saat FREE Trial pihak lembaga akan mempersiapkan metode terbaru dan terbaiknya agar si calon student tertarik dan akhirnya mendaftar. Disini, Anda akan melihat perkembangan system dan metode belajar yang biasanya tidak ditemui di sekolah ataupun lembaga bahasa 5-10 tahun yg lalu.


    Selain itu, perlu Anda catat, bahwa bahasa Inggris digunakan di semua industry internasional, dan menjadi bahasa utama di banyak negara. Juga, bahasa ini telah digunakan di banyak kepentingan oleh miliaran manusia. Jika mereka saja bisa, kenapa Anda tidak?


    Yang perlu Anda lakukan saat ini hanyalah berhenti melakukan penundaan, segera meyakinkan diri bahwa kemampuan berbahasa adalah komponen penting bagi sebaik-baiknya karir.
    Tularkan kemampuan ini kepada orang-orang terdekat.
    Sudah saatnya skill berbahasa Inggris menjadi milik kita (bersama).
    Sudah saatnya para guru, musisi, researcher, dokter, desainer, ilmuan, actor, animator dan para professional lainnya dari negara kita bisa go Internasional.
    Percayalah,
    A different language is a different vision of life.

    Dan akhirul kalam,

    Don’t ever stop learning, because life will never stop teaching.
    Aldo Rinaldy.

    Sumber : www.golden-course.com
     
Loading...

Share This Page