Ragam Kelezatan Bubur Jawa

Discussion in 'General Discussion' started by Randy, Oct 13, 2017.

  1. Randy

    Randy New Member

    Joined:
    Jan 26, 2016
    Messages:
    3
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    3
    [​IMG]

    Tak ada habisnya berbicara mengenai kuliner Indonesia yang lezat-lezat. Setiap daerah pasti memiliki makanan khas yang tentunya tidak akan mengecewakan lidah. Berbicara mengenai kekayaan kuliner yang dimiliki negara ini, salah satu kuliner yang boleh dicoba adalah bubur jawa. Bubur yang banyak ditemui di keseharian masyarakat Jawa ini memiliki cita rasa yang manis dan terkadang juga gurih. Di daerah Jawa, bubur ini dapat dijumpai dengan mudah. Terdapat beberapa orang yang memiliki kios kecil di rumahnya sendiri untuk menjual bubur ini. Namun, tak jarang terdapat penjual yang menetap di pasar tradisional atau pun berkeliling untuk menjajakan makanan khas satu ini. Makanan ini pun disukai dari kalangan anak kecil, anak muda, hingga orang tua.

    Jika Anda mengenal makanan yang satu ini sebagai bubur jawa, jangan heran jika ada yang menyebutnya sebagai jenang. Jenang lebih familiar diucapkan oleh masyarakat Jawa. Terkait dengan isi dari jenang ini, tak cukup hanya menjabarkannya secara sederhana karena pada dasarnya jenang memiliki banyak jenisnya. Sebut saja jenang kacang hijau, jenang ketan hitam, jenang mutiara, jenang pati telo, jenang sagu, jenang sumsum, dan masih banyak lagi. Meski banyak sekali jenis-jenis jenang yang ada, yang telah disebutkan sebelumnya merupakan jenang yang sering ditemui dalam dagangan. Jenang ini pun laris manis dibeli. Sebagai informasi ketika membeli jenang, Anda dapat membeli satu macam jenang saja atau juga mencampur beberapa jenis jenang yang dijual. Belilah sesuai selera.

    Berbicara mengenai bubur jawa, tak lengkap jika tak membahas filosofi yang terkandung di dalamnya. Tak sekadar sebagai makanan favorit masyarakat Jawa, makanan satu ini dapat menjadi sebuah simbol akan sesuatu. Seperti yang diketahui, masyarakat Jawa kerap kali membagikan bubur ini kepada sesama pada berbagai acara seperti acara selamatan bayi yang baru saja lahir, selamatan ibu hamil dan berbagai acara adat lainnya. Simbol ini pun dimaksudkan sebagai wujud rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa dan bisa juga sebagai perwujudan doa. Sebagai tambahan, berbagai bubur yang ada dapat memiliki filosofi yang berbeda pula.

    http://dapursolo.com/
     
  2. HanyaSatu

    HanyaSatu Member

    Joined:
    Aug 28, 2017
    Messages:
    896
    Likes Received:
    56
    Trophy Points:
    28
    Google+:
    Owh nama lain nya jenang toh, pernah denger sih, karena kalau di daerah saya (tangerang) blm pernah nemuin yg spanduknya ber title bubur jawa, pengen sih nyobain
     
Loading...

Share This Page