Mata yang jeli memandang anggun kini menjadi sayu tanpa raut Berpalang janji yang tak terucap hingga lama ku nanti, iba datang Susur jalan yang mekar menjadi luka yang berduka Siang yang berterik mendung mengawan mengangkasa Rasa pilu kesah keluh yang menjadikan bualan manja seorang saudara, kini telah melantun menghiasi embu yang warna bening mengakar jerami di kulitan cinta sesaat dalam kronologi dan sistematika janji bertualang melalang buana mengikuti tiupan angin samudra cinta pada hakikat hadirat ilahi Sanggupku bertahan tanpa bimbang tanpa sangkalan namun tak kunjung lama akan akhirnya yang akan berakhir sampai dibatasan sendiri Kiloan meter janji yang akan menunggu kini harus pupus untuk menyerah karna sanggup hati tak sanggup akan kesamaan yang kedua kalinya.