Remaja Penggemar Makanan Asin Beresiko Percepatan Penuaan Sel

Remaja obesitas penggemar makanan asin beresiko percepatan penuaan sel. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung natrium adalah langkah awal yang mudah untuk mengurangi berat badan remaja (yang kelebihan berat badan) yang ingin menurunkan risiko penyakit jantung.

Kegemukan atau obesitas pada anak muda yang banyak mengonsumsi makanan asin menunjukkan tanda-tanda penuaan sel lebih cepat, hal ini dikemukakan dalam American Heart Association.

“Mengurangi konsumsi makanan tinggi natrium adalah pilihan tepat, terutama untuk Anda yang telah mengalami kelebihan berat badan, hal ini dapat membantu memperlambat proses penuaan sel yang sangat berperan pada penyakit jantung,” demikian penulis utama studi (asisten profesor pediatri di Medical College of Georgia, Georgia Regents University di Augusta, Ga) tersebut menyampaikan.

Pada study sebelumnya ditemukan bahwa bagian paling ujung dari DNA linear (telomer) secara alami memendek dengan bertambahnya usia, tetapi proses ini dapat dipercepat oleh rokok, kurang aktivitas fisik dan kadar lemak tubuh yang tinggi. Ini adalah penelitian pertama dalam pengujian dampak asupan natrium terhadap panjang telomer.

Dalam penelitian tersebut, mengikut sertakan lebih dari 750 anak muda berusia 14 – 18 tahun yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu setengah terendah atau setengah tertinggi asupan natrium. Anak muda dengan asupan natrium rendah dengan rata-rata 2.388 mg/hari, dibandingkan dengan 4.142 mg/hari pada kelompok anak muda dengan asupan tinggi natrium. Kedua kelompok ini mengkonsumsi natrium jauh lebih banyak daripada yang direkomendasikan oleh American Heart Association yaitu paling banyak adalah 1.500 mg/hari (setara garam sebanyak 2/3 sendok teh).

Setelah meneliti beberapa hal yang berpengaruh pada panjang telomer, para ahli menemukan:

Pada remaja dengan obesitas atau kelebihan berat badan, telomer menjadi lebih pendek secara signifikan dengan asupan natrium tinggi (rasio T / S 1,24 dibanding 1,32). Rasio T / S adalah rasio dari panjang telomer dibandingkan dengan panjang gen tunggal.

Sedangkan remaja dengan berat badan normal, telomer tidak memperlihatkan perbedaan nyata dengan asupan tinggi natrium (rasio T / S 1,29 dibanding 1,30).

Bahkan bagi remaja relatif sehatpun, kita dapat melihat dampak negatif yang dibangun asupan natrium tinggi, kombinasi antara asupan natrium tinggi dan obesitas dapat bersinergi untuk mempercepat penuaan sel.

Obesitas ataupun Kelebihan berat badan dikaitkan dengan resiko peradangan tingkat tinggi dan sekaligus memacu pemendekan telomer, juga menaikkan kepekaan terhadap natrium. Hal ini menjelaskan bahwa natrium berefek lebih besar pada kelompok tersebut.

“Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung natrium adalah langkah awal yang mudah untuk mengurangi berat badan remaja dengan kelebihan berat badan yang ingin menurunkan risiko penyakit jantung”,kata Zhu.

Sebagian besar kandungan natrium dalam makanan adalah berasal dari makanan olahan, dengan demikian kita sebagai orang tua seharusnya berusaha menghindarinya dengan cara menyajikan makanan segar lebih sering dan menyediakan buah segar lebih sering daripada snack dalam kemasan untuk camilan.”

Sumber artikel: American Heart Association

 

Hadehh

Hadehh malah saya suka makanan asin lagi

 

takar

susah juga kalau mau makan harus ada takaran untuk kadar asinnya

 

ah saya juga hobi nih makan

ah saya juga hobi nih makan-makanan asin

 

makasih informasinya

maakasih informasinya,, jadi lebih hati2 utk makan asinan