Saat Membuang Makanan, Kamu Telah Membantai Bumi

Discussion in 'General Lifestyle' started by Forum Hijau, Jun 28, 2015.

  1. Forum Hijau

    Forum Hijau Member

    Joined:
    May 15, 2015
    Messages:
    129
    Likes Received:
    10
    Trophy Points:
    18
    Forumhijau.com (@ForumHijau_ID) - Sobat Greener FHI sebaiknya mengurangi kebiasaan tak menghabiskan santapan. Makanan yang dibuang berkontrbusi meningkatkan pemanasan global.

    Alasannya, makanan membusuk dan menciptakan gas metana lebih banyak.
    Metana 23 kali lebih kuat daripada CO2 untuk menyumbang pembentukan emisi gas rumah kaca.

    Karena itu makanan terbuang di tempat sampah berkontribusi terhadap pemanasan global.

    Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mencatat setiap tahun 1,3 miliar ton makanan yang terbuang. Jumlah sebanyak itu setara dengan jumlah yang sama yang diproduksi di seluruh sub-Sahara Afrika, padahal di saat yang sama ada satu dari setiap tujuh orang di dunia menderita kelaparan dan lebih dari 20.000 anak di bawah usia lima tahun yang mati kelaparan pada setiap hari.

    FAO memperkirakan bahwa sepertiga dari produksi pangan global akan terbuang atau hilang. Limbah makanan itu menguras potensi sumber daya alam yang besar, namun justru menjadi kontributor terhadap dampak lingkungan yang negatif.

    Apalagi, jika makanan terbuang itu berarti bahwa semua sumber daya dan input yang digunakan dalam produksi semua makanan juga hilang. Sebagai contoh, dibutuhkan sekitar 1.000 liter air untuk memproduksi 1 liter susu dan sekitar 16.000 liter masuk ke dalam makanan sapi untuk membuat hamburger.

    Semua berakhir sia-sia ketika Sobat Greener FHI buang makanan. Bahkan, produksi pangan global menguras 25 persen dari seluruh lahan layak huni, 70 persen dari konsumsi air tawar, dan 80 persen dari deforestasi, namun mendorong 30 persen dari emisi gas rumah kaca. Ini adalah penyebab terbesar hilangnya keanekaragaman hayati dan lahan.

    Oleh karena itu, beberapa hal yang patut dipertimbangkanbahwa melimbahkan makanan bukan hanya berdampak pada pemborosan keuangan, namun juga limbah makanan akan menyebabkan pencemaran lingkungan.

    Selain itu, pemborosan konsumsi bahan bakar juga terjadi di segi transportasi penyimpanan dan pendistribusian.

    Selain itu, makanan membusuk menciptakan lebih banyak metana yang 23 kali lebih kuat daripada C02. Gas itu menyumbang pembentukan emisi gas rumah kaca.

    Apa yang harus Sobat Greener FHI lakukan?

    Kembali ke pesan leluhur yang sudah Sobat Greener FHI lakukan selama ini seperti makanlah saat merasa lapar, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan.

    Makanlah makanan yang ada di dekat kamu lebih dahulu yang dibuat oleh masyarakat yang ada di sekitar Sobat Greener FHI atau tidak impor.

    Selain itu, budaya lama berupa puasa bersungguh-sungguh yakni hanya makan dua kali. Tidak seperti selama ini, yaitu begitu memasuki waktu berbuka maka Sobat Greener FHI makan sebanyak-banyaknya seolah balas dendam.

    Ini jelas melanggar konsep puasa yang diharapkan sesungguhnya yakni mencadangkan jatah satu porsi makanan demi keselamatan masa depan.

    ©[ Forumhijau.com | Archive]

    Follow us : @ForumHijau_ID
     
Loading...

Share This Page