Sering Keteteran Pekerjaan? Ini 4 Tips Manajemen Waktu bagi Anda

Jakarta - Dalam sehari, hanya ada 24 jam. Bagi Kamu yang rutin mengeluhkan, tidak lumayan waktu sebab daftar pekerjaan yang setumpuk serta seolah tidak sempat habis, ingin memperoleh waktu tambahan? Bukan tidak mungkin. Nyatanya, semua bergantung pada tutorial pandang kami kepada waktu. Berikut merupakan 4 tutorial berpikir mengenai waktu yang bakal dapat meningkatkan waktu Anda, semacam yang dihadirkan dari Psychology Today pada Rabu (19/10/2016).

1. Memperperbuat waktu sebagai uang

Menurut peneliti Sanford Devoe serta Julian House, pandangan bahwa waktu merupakan uangakan memengaruhi bagaimana tutorial kami menghabiskan waktu. Keduanya meminta responden untuk ‘tidak meperbuat apa pun’ selagi berbagai saat, serta mengisinya dengan menikmati musik, ataupun browsing internet untuk kebahagiaan.
Responden dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, ditanya mengenai tutorial mereka menghabiskan waktu di kantor, terkait dengan besarnya gaji mereka serta bayaran mereka per jamnya. Kelompok kedua, tidak ditanyakan pertanyaan yang sama. Mereka yang diberi pertanyaan, menjadi tidak menikmati aktivitas ‘tidak meperbuat apa pun’. Tidak sama dengan kelompok kedua, mereka terkesan lebih menikmati serta dapat mengapresiasi waktu bersantai mereka.
Terbukti, dengan memperperbuat waktu sebagai aset berharga serta produktif, kami bakal lebih menghargai waktu. Bakal tetapi, yang butuh diingat, bukan berarti kami tidak boleh bersantai serta tidak meperbuat apa pun. Toh, tidak rutin kami ‘perhitungan’ dengan waktu liburan serta bersantai kita. Justru itu, waktu bersantai merupakan sesuatu yang priceless, yang sebenarnya amat mahal nilainya.
Untuk berbagai hal, umpama, kreativitas, malahan kami wajib meluangkan waktu khusus untuk mengosongkan aktivitas, tidak butuh memikirkan pekerjaan alias persoalan untuk dipecahkan. Ketika kami tertidur, alias meperbuat aktivitas yang tidak butuh memakai otak untuk berpikir, justru sebenarnya kami sedang memberi waktu pada alam bawah sadar kami untuk mencari solusi kreatif.
Itulah kenapa, terkadang ide-ide besar itu timbul seusai kami bangun tidur. Begitu juga, tidak sedikit orang-orang kreatif, idenya justru timbul dari waktu yang tidak terduga. Jadi, bekerja dengan lebih keras serta lebih cepat tidak berarti menjadikan kami lebih produktif.

2. Mempercepat waktu bekerja

Berapa lama sih, waktu yang Kamu butuhkan untuk satu tugas? Berapa tidak sedikit data yang Kamu butuhkan untuk mengambil satu keputusan? Seberapa dalam analisis yang Kamu butuhkan sebelum membikin rencana? Menurut peneliti Roger Ratcliff, keputusan serta pekerjaan kadang memerlukan waktu lama sebab opsi sadar dari kami yang ingin lebih menekankan pada akurasi pekerjaan, ketimbang kecepatan. Cobalah, beri kepercayaan pada diri Kamu sendiri bahwa Kamu dapat bekerja dengan lebih cepat, dapat kok. Tetapi demikian, bekerja lebih cepat tidak berarti bekerja dengan terburu-buru. Mendingan, sebelum mengawali pekerjaan, awali dengan pikiran tenang, hebat napas, cari pilihan setidak sedikit mungkin tutorial untuk menyelesaikan tugas. Siapa tahu, ada pilihan tutorial yang lebih cepat tanpa mengorbankan nilai. Let’s get it done!

3. Berpikir Positif

Orang dewasa yang dengan cara psikologis sehat bakal rutin berpandangan optimis pada masa depan. Mungkin kini sibuk, tapi kelak juga bakal beres. Tenang saja. Bayangkan, ketika Kamu sedang berbahagia-bahagia, toh, Kamu tidak ingat bakal waktu. Sebaliknya, ketika Kamu tidak menikmati apa yang Kamu perbuat, waktu menjadi kerja rodi. Rasanya tidak kan beres.
Di saat semacam itu, coba ingat-ingat kembali apa yang membikin pekerjaan Kamu kini menjadi pekerjaan yang paling menyenangkan. Emosi positif dapat membenahi manfaat otak, kreativitas, kecepatan, serta berpikir strategis. Kamu dapat mempunyai ekstra waktu dengan aktif memikirkan faktor yang membikin Kamu bahagia, lalu tutorial argumen yang keren untuk menyelesaikan tugas di depan Anda. Tidak ada waktu yang cocok untuk menyelesaikannya tidak hanya sekarang.

4. Hindari Gangguan

Sadarilah, waktu berlalu begitu cepat. Manusia menciptakan inovasi teknologi yang diklaim dapat membikin orang lebih produktif. Ironisnya, teknologi tersebut tidak jarangkali malah membikin kami sehingga tidak produktif. Gadget di tangan malah membikin kami rutin ingin memeriksa Whatsapp, e-mail, media sosial, blog, gosip, kabar terkini, serta topik-topik di internet yang rutin seru, sebenarnya dapat membikin otak kami sibuk serta lelah.
Ketika Kamu sedang deadline ataupun punya sasaran untuk menyelesaikan tugas, hindari distraksi. Sadari apa yang dapat mencuri perhatian Anda. Okelah, sesekali istirahat sejenak alias makan siang serta berjumpa kawan alias klien, seusai itu fokus kembali pada apa yang wajib dibereskan. Membiarkan diri Kamu larut pada gangguan terlalu lama, dampaknya Kamu wajib mengulang kembali pekerjaan Kamu hanya untuk mengingat, tadi telah hingga mana.
Ketika Kamu wajib multitasking, beri waktu jeda untuk ‘mengosongkan kepala’. Bahkan kalaupun Kamu berpikir bahwa Kamu merupakan multitasker yang hebat, otak kamu hanya punya daya fokus 100% untuk dibagi-bagi. Ingat, kalau Kamu mengerjakan sebuahpekerjaan hanya 80%, ini dapat berdampak timbulnya kesalahan, yang pada akhirnya kelak bakal menyita waktu untuk memperbaikinya.

 

Mudah-mudahan dalama implementasinya bisa dilakukan... teori mudah biasanya.. giliran praktekin.. ??

 

Prakteknya yang susah ya gan, strategi cina mungkin nih selalu menggunakan waktu dengan mengerjakan sesuatu pekerjaan seakan dipaksa, pengalaman jadi kuli orang cina sih selalu diburu dalam bekerja

 

nah yg nomor 2 sepertinya agak sulit untuk saya