Sinar Matahari Pagi Menurunkan Berat Badan

Sebuah penemuan baru yang cukup mengejutkan menunjukkan sinar matahari pagi menurunkan Menurunkan Berat Badan / BMI (Indeks Massa Tubuh).

Untuk pertama kalinya di buktikan oleh Northwestern Medicine dalam sebuah penelitiannya bahwa waktu, intensitas dan lama waktu paparan sinar matahari berpengaruh terhadap berat badan.

Orang yang sehari-hari sering terpapar sinar matahari pagi (yang cukup terang) memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) yang lebih rendah dari orang yang sehari-hari sering terpapar sinar matahari setelah lewat pagi hari.

Cara menghitung BMI:
BMI = Berat Badan : (Tinggi Badan X Tinggi Badan)

Kategori BMI untuk Laki-laki
Nilai BMI Kategori
< 17 Kurus
17 – 23 Normal
23 – 27 Kegemukan
> 27 Obesitas

Kategori BMI untuk Perempuan
Nilai BMI Kategori
< 18 Kurus
18 – 25 Normal
25 – 27 Kegemukan
> 27 Obesitas

“Semakin awal mendapatkan sinar matahari pagi maka semakin rendah BMI seseorang,” kata Kathryn Reid wakil penulis dalam penelitian tersebut.

Pengaruh sinar matahari pagi terhadap berat badan seseorang bersifat independen terlepas dari aktifitas fisik sehari-hari, konsumsi kalori, usia ataupun musim. Hal ini berkontribusi lebih kurang 20% dari BMI.

Cahaya adalah faktor yang potensial dalam menyelaraskan jam tubuh untuk mengatur irama sirkadian (proses biologis yang menunjukkan osilasi endogen dan berulang setiap sekitar 24 jam), yang kemudian mengatur atau menyeimbangkan energi. Penting untuk Anda mendapatkan sinar matahari pagi antara jam 8 pagi dan siang cukup 20-30 menit hal tersebut berpengaruh pada BMI Anda.

Jika tidak mendapatkan cukup sinar matahari pada jam yang tepat akan berakibat tidak sinkronnya jam tubuh Anda, hal ini berpotensi mengubah metabolisme sehingga mengakibatkan kenaikkan berat badan. Mengenai mekanisme cahaya berpengaruh terhadap lemak tubuh memerlukan penelitian lebih lanjut.

Sebagian besar orang memang tidak mendapatkan paparan alami sinar matahari pagi, apalagi bagi yang gaya hidupnya didominasi di dalam ruangan. 500 lux (satuan cahaya) adalah angka batas minimum untuk mendapatkan BMI lebih rendah, bahkan untuk cuaca berawan pun kita masih bisa mendapatkan cahaya lebih dari 1000 lux.

Cahaya adalah faktor yang dapat dimodifikasi dan berpotensi untuk mengontrol berat badan, seperti halnya orang mencoba tidur lebih lama untuk membantu menurunkan berat badan.

Seorang ahli fisika bernama Santostasi, mengembangkan satuan ukuran baru untuk menggabungkan waktu (jam), intensitas paparan cahaya dan lama waktu paparan menjadi satu ukuran yaitu “MLiT” (mean light timing). Pada awalnya ia tidak menemukan korelasi secara individual antara waktu, durasi, dan intensitas paparan cahaya dengan BMI. Akan tetapi terlihat indikasi yang kuat ketika ia manggabungkan ketiga parameter itu bersama-sama.

Santostasi menyatakan bahwa yang terkait dengan BMI tidak hanya seberapa banyak cahaya yang diterima tetapi juga “timing” dan durasi saat menerima paparan cahaya.

26 orang pria dan 28 orang wanita dengan usia rata-rata 30 tahun dilibatkan dalam study ini, mereka diminta menggunakan actigraphy (monitor pergelangan tangan untuk mengukur cahaya) dan parameter tidur, mereka menjalani kehidupan normal selama 7 hari. Asupan kalori mereka ditentukan selama tujuh hari tersebut.

Penemuan ini menekankan pentingnya kesehatan sirkadian dimana paparan cahaya disinkronkan dengan jam tubuh. Penelitian difokuskan pada buruknya terlalu banyak cahaya pada malam hari, juga buruknya kekurangan cahaya pada saat yang seharusnya (pagi atau siang hari).

Untuk mendapatkan gaya hidup sehat, setiap orang harus berusaha mendapatkan paparan cahaya yang tepat. Tempat kerja sekolah diatur sedemikian rupa sehingga sinar matahari dapat masuk (dengan jendela dll), pencahayaan ruangan kerja dan sekolah harus ditingkatkan, hal ini adalah tahap awal untuk mencegah obesitas dalam skala yang lebih besar besar.

Sedangkan waktu tidur dan lama waktu tidur tidak terkait secara langsung, orang yang terbiasa tidur terlalu malam dan bangun lebih siang akan terpapar sinar matahari yang lebih siang, akan tetapi orang yang bangun lebih awal mungkin juga kurang terkena paparan cahaya bila mereka berdiam diri di dalam ruangan di pagi hari.

Dalam study ini tidak diteliti bagaimana mekanisme cahaya berpengaruh terhadap lemak tubuh, sedangkan penelitian lain di Northwestern menghasilkan kesimpulan bahwa cahaya berperan mengatur metabolisme tubuh manusia, rasa kenyang dan lapar.

Sumber Artikel: Universitas Northwestern

 

wah baru tahu kalau Sinar

wah baru tahu kalau Sinar Matahari bisa menurunkan berat badan, bisa jadi alternative diet baru nih

 

bisa di coba gan

bisa di coba gan

 

BMI normal

syukurnya BMI ane kategori normal gan..thanks informasinyaa

 

Oh ternyata sinar matahari

Oh ternyata sinar matahari pagi bisa menurunkan berat badan

 

Ane baru tau gan, nice info.

Ane baru tau gan, nice info.

 

Yang bener nih gan?.... malah

Yang bener nih gan?.... malah baru tahu