Software Toko Kelontong (gratis sepenuhnya lhoo....)

Discussion in 'Usaha Kecil Menengah' started by Yudhi, Oct 5, 2017.

  1. Yudhi

    Yudhi New Member

    Joined:
    Oct 5, 2017
    Messages:
    10
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Saya turut bersimpati pada kejatuhan toko-toko retail tradisional karena kalah bersaing dengan toko-toko retail modern (seperti AlfaMart, IndoMart). Banyak pemilik toko kelontong yang mengaku sulit berusaha karena kalah bersaing dengan toko retail modern. Dan bagi saya sendiri juga lebih senang berbelanja ke toko retail modern dibanding toko kelontong karena ber-AC, berkonsep swalayan (self-service), dan menyediakan produk yang sangat beragam/lengkap dgn harga kompetitif.

    Sekarang toko kelontong hanya punya 2 pilihan : BERUBAH atau GULUNG TIKAR (karena kalah bersaing dengan toko-toko retail modern). Memang toko kelontong juga punya pasar konsumennya tersendiri, tetapi kelangsungannya sangat memprihatinkan karena toko kelontong hanya mendapatkan sebagian kecil konsumen sedangkan toko retail modern mendapatkan sebagian besar konsumen.

    Kalau saya menilai dari jauh, tentu keadaan ini sangat tidak adil. Tetapi kalau saya menilai dari dekat, saya sadar bahwa bukan toko retail modern yang harus disalahkan atas kejadian ini. Jaman terus berkembang dan kualitas serta strategi bisnis semakin hari semakin maju, tetapi toko kelontong tradisional lama yang tidak "berevolusi" mengikuti perkembangan jaman saat ini. Ibarat kalau dulu kita memasak dengan "kompor berbahan bakar kayu", hingga sekarang kita tetap saja memasak dengan menggunakan "kompor berbahan bakar kayu" padahal sebagian besar orang lain sudah berganti metode masak dengan menggunakan "kompor berbahan bakar tabung gas elpiji". Jose Mourinho (seorang pelatih sepakbola) pernah mengkritik salah satu kolega pelatihnya dengan mengatakan "selama puluhan tahun, seekor keledai tidak pernah meningkatkan diri menjadi seekor kuda". Kritikan ini juga berlaku bagi toko kelontong saat ini yang tidak mau "berevolusi".

    "Revolusi" yang dimaksud adalah toko kelontong tradisional harus berubah menjadi mini-market modern agar dapat bersaing dengan toko retail modern yang telah ada. Tidak ada jalan lain.

    Setiap orang dapat membuat mini-market-nya sendiri (sebagaimana layaknya toko retail modern yang telah ada) tanpa harus bergantung pada franchise-franchise tertentu. Konsep mini-market dapat disederhanakan menjadi 3 hal berikut :
    1. Sistem swalayan (self-service) : "gunakan rak gondola utk simpan barang" & "CCTV sebagai keamanan".
    2. Kenyamanan : "memperhatikan kecukupan penerangan dalam ruangan toko" dan "ber-kipas angin/ber-AC supaya pembeli tidak kepanasan".
    3. Komputerisasi : menggunakan sebuah Software Pertokoan untuk mendata barang dan transaksi di dalam toko.
    Ya, hanya 3 hal saja di atas kita sudah bisa buat mini-market pribadi yang akan kita kelola sendiri tanpa perlu bergantung pada franchise-franchise tertentu. Kalau pak Gus-Dur sering mengatakan "Begitu aja kok repot", dan saya akan katakan "Mini-market aja kok repot".

    Memang "mini-market amatiran" yang kita buat sendiri tidak akan sebaik mini-market yang dikelola oleh franchise tertentu, tetapi "mini-market amatiran" ini sepenuhnya milik kita. Semua sumber daya yang ada di dalamnya dapat dengan bebas kita kelola untuk mencapai hasil sesuai dengan harapan kita dan keuntungannya pun akan sepenuhnya kita nikmati. Ibarat sebuah negara yang merdeka, demikian juga "mini-market amatiran" yang kita kelola sendiri dan miliki sepenuhnya.


    ----

    Bagi pemilik toko kelontong tradisional, berangan-angan untuk mengelola tokonya melalui software pertokoan saja mungkin tidak pernah karena anggapannya software pertokoan harus dibeli dengan harga mahal. Saya juga demikian.... namun berbekal pendidikan komputer yang saya telah lalui di sebuah perguruan tinggi di kota tempat tinggalku, saya akhirnya membuat sebuah software pertokoan untuk kebutuhan usaha tokoku sendiri yang berjualan alat-alat listrik. Ketika saya beritahu kepada orang tuaku bahwa saya ingin mengubah tokoku menjadi terkomputerisasi, dia menolak keras dan mengatakan "Kita ini bukan supermarket yang besar tetapi hanya toko kecil jadi tidak perlu pakai komputer segala....". Memang generasi tua tidak tahu bahwa dalam usaha bisnis, komputerisasi adalah suatu loncatan besar untuk dapat mengembangkan usaha dengan mudah dan cepat. Tapi perlahan-lahan saya akan berusaha membujuk dia untuk memakai software pertokoan di tokonya ( dan juga tokoku tentunya hahaha.... :eek: ).

    Secara pribadi, saya sangat menyukai aktivitas membuat koding (atau software), namun jika hobi ini dibawa ke dalam pekerjaan maka akhirnya saya menjadi terbebani dan jenuh juga. Sewaktu membuat software, banyak kali saya hampir menyerah dan berhenti di tengah jalan karena banyak hal yang harus dikerjakan dalam pembuatan software tersebut, tetapi ketika saya berpikir mengenai besarnya manfaat yang akan saya peroleh dari software ini, maka saya pun menguatkan diri untuk menyelesaikan software ini.

    Akhirnya pada bulan Desember 2016, software ini selesai untuk pertama kalinya. Fitur software ini hanya 3 saja, yaitu untuk mendata barang, subjek, dan transaksi di dalam sebuah toko. Dan itupun transaksinya saya tidak buat bermacam-macam, tetapi saya "gabungkan" menjadi 1 transaksi saja, yaitu transaksi untuk mendata barang keluar dan barang masuk. Alasan mengapa saya hanya buat 1 transaksi saja ialah karena kalau buat banyak jenis transaksi (contohnya transaksi pembelian tunai, pembelian kredit, penjualan tunai, penjualan kredit, retur, ....dll) maka akan sangat buaaanyakkk koding yang harus dikerjakan dan saya akui saya tidak sanggup mengerjakan semua itu.

    Hingga bulan September 2017, software ini masih saya kembangkan lebih lanjut dengan menambah beberapa fitur dan ketika saya menulis artikel ini 05 Oktober 2017, saya pikir mungkin saya tidak akan menyentuh (menambah fitur baru) pada software ini lagi, kecuali kalau saya sendiri yang sangat memerlukan fitur tersebut. Saya sudah selesai dan cukup puas dengan software-ku saat ini.

    Software ini saya bagikan secara gratis sepenuhnya beserta kode program juga diikutsertakan karena sebelum saya membuat software ini sebenarnya saya sendiri juga mencari software pertokoan gratis yang dapat saya gunakan utk kebutuhan toko saya. Jadi ketika saya selesai membuat software ini, maka saya berpikir mungkin ada orang lain yang juga membutuhkan software pertokoan gratis sebagaimana saya dahulu dan oleh karenanya saya pun membagikan software ini juga secara gratis. Yah sekalipun softwarenya jelek dan sederhana, tapi kan buatan sendiri, jadi saya harus bangga dong.

    Software pertokoan ini bernama "MiniMart" dan dapat di download di sini :
    https://drive.google.com/drive/fold...haXNCT1U?resourcekey=0-YQFODJpegHF506k4lUSalw (updated)

    Sumber :
    http://helloyud.blogspot.co.id/2016/12/aplikasi-pertokoan-minimart.html
     
  2. masdeal

    masdeal Member

    Joined:
    Aug 7, 2014
    Messages:
    35
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    Wah, software yang sangat berguna sekali gan, terutama buat para pengusaha toko retail tradisional.
    Memang, mulai sekarang toko-toko retail tradisional harus berevolusi agar bisa bersaing dengan toko retail modern. Kalau gak mau berevolusi ya lambat laun bisa gulung tikar. Jika ingin tetap 'eksis', harus berani berevolusi, kreatif dan terus berinovasi.
     
    Harry168 likes this.
  3. davidrahman

    davidrahman Member

    Joined:
    Jun 4, 2014
    Messages:
    901
    Likes Received:
    32
    Trophy Points:
    28
    beneran gratis nih gan ?? ijin sedot ya
     
  4. Surya Semesta

    Surya Semesta Member

    Joined:
    Jul 11, 2018
    Messages:
    43
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    open source juga gak gans?
     
  5. adiproject

    adiproject Member

    Joined:
    May 5, 2014
    Messages:
    115
    Likes Received:
    25
    Trophy Points:
    28
Loading...

Share This Page