Sukses Berbisnis Lewat Pelestarian Budaya Boneka Batik

Discussion in 'General Business' started by Ikhlas, Nov 28, 2016.

  1. Ikhlas

    Ikhlas Member

    Joined:
    Oct 26, 2016
    Messages:
    119
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    [​IMG]
    [​IMG]
    Melestarikan budaya dengan mementaskan tari-tarian, merupakan langkah yang sudah familiar di masyarakat. Namun seorang wanita yang berasal dari Pulau Bali, mencoba mengangkat keluhuran budaya dan tradisi Pulau Dewata, dengan menciptakan produk boneka yang menggunakan bahan kain batik.

    "Tak terasa, sudah 14 tahun saya menggeluti usaha boneka ini. Dan sejak awal memang saya konsisten menggunakan bahan kain batik setempat, sebagai ciri khas boneka produk workshop saya," ujar AA Sagung Inten, pendiri Rumah Boneka Creative Bali (RBCB).

    Bahan kain batik tradisional cenderung menampilkan warna-warna cerah, dan biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan kain pantai atau bed cover. Akan tetapi di tangan wanita yang akrab disapa Byang Mangku Hipno, kain ini bisa diubah menjadi produk boneka yang digemari oleh konsumen dari berbagai negara.

    Menurut wanita kelahiran Denpasar ini, konsumen yang rajin memesan boneka berbahan kain batik Bali ini berasal dari Australia, Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Italia, Karibia dan sejumlah negara Eropa lainnya. Bentuk boneka yang hingga kini terbilang paling diminati konsumen adalah monyet, jerapah dan gajah, dengan ukuran M dan L.

    Harga boneka produk RBCB mulai dari Rp12.500 hingga Rp275 ribu per buah. Harga boneka disesuaikan dengan ukurannya, yang memang bervariasi. Bahkan, ada yang berukuran amat kecil karena difungsikan sebagai boneka hiasan gantung.

    Mengenai omzet, rata-rata per bulan RCBD membukukan penjualan Rp50 juta. Kalau sedang mengikuti pameran, maka penjualan mengalami peningkatan sekitar 10-15 persen.

    Kini, dengan dibantu 15 orang karyawan, maka RBCB dapat memproduksi sebanyak 300 boneka selama seminggu. Karyawan yang bekerja merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Padang Sambian dan sekitarnya.

    Perekrutan ibu rumah tangga atau sejumlah wanita muda di workshop RBCB ini, untuk lebih menyejahterakan mereka agar mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menunjang kehidupan.

    Saat ini, boneka RCBC memang telah memiliki peminat dari kota-kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Samarinda, Bandung dan Jogjakarta. Byang Mangku Hipno mengharapkan agar peminatnya lebih meluas lagi, sehingga usaha yang digelutinya ini dapat merangkul lebih banyak pekerja wanita yang tidak memiliki pekerjaan.

    Banyak warga yang mencintai negaranya dengan mementaskan tari atau jenis kesenian lain, sebagai pelestarian budaya. "Nah, saya memilih boneka sebagai wujud cinta saya pada budaya. Dan bersyukur, produk kerajinan tangan saya malah banyak diapreasi orang-orang asing yang datang ke Bali, karena kagum melihat boneka dari kain tradisional. Apresiasi ini amat saya syukuri," ujar Byang Mangku Hipno. (sumber)
     
    Last edited: Nov 29, 2016
  2. Safari

    Safari Member

    Joined:
    Oct 27, 2016
    Messages:
    126
    Likes Received:
    7
    Trophy Points:
    18
    Inspiratif.... patut menjadi contoh motivasi buat kita semu idenya
     
  3. Samuel Samuel93

    Samuel Samuel93 Member

    Joined:
    Oct 30, 2017
    Messages:
    485
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    wow, mengispirasi sekali langkah bisnis beliau. Banyak inovasi ya ternyata dari bahan batik ini
     
Loading...

Share This Page