Tips Memilih Sofa Berdasarkan Bentuk dan Komponennya

Masih ingat film komedi romantis “Just Like Heaven”? Adean film ini diawali bagaimana seorang David Abbott (Mark Ruffalo) begitu susah payah mencari sebuah apartemen. Anehnya, kriteria David dalam mencari apartemen itu bukan soal lokasi atau desainnya, tapi sebuah sofa.

Akhirnya, lewat bantuan sebuah agen properti, pilihan jatuh pada apartemen milik Elizabeth Masterson (Reese Witherspoon), karena ia jatuh cinta pada sebuah sofa merah super nyaman yang berada di ruang tengah hunian tersebut. Sofa, sebegitu istimewanya furnitur yang satu ini. Sofa berasal dari bahasa Arab ‘suffah’ berarti pelana (dari bantal) yang diletakkan di atas bangku.

Sofa bersinonim dengan kata katil, kursi panjang, atau resbang, didefinisikan sebagai kursi panjang bertangan dan bersandaran, biasanya berlapis karet dan busa yang dibungkus kain beledu, kadang-kadang dipakai sebagai tempat tidur (Kamus Bahasa Indonesia, 2008). Sofa, untuk jenis kursi, hingga kini, masih menempati urutan teratas dari segi kenyamanannya.


Komponen sofa terdiri dari:
Dudukan / bantalan, berupa busa atau dakron. Busa yang bagus mampu bertahan minimal lima tahun. Sofa yang nyaman tidak terlalu keras karena kurang baik bagi tulang punggung. Namun, jika terlalu empuk, membuat kita sempoyongan saat berdiri. Bantalan bisa menyatu atau terpisah dengan rangka.

Upholstery (bahan pelapis). Berupa kulit (asli/imitasi), kain (fabric), denim, kanvas, polyester, sutra, beludru, vynil (plastik), dll. Semua bahan memiliki sisi krang dan lebih. Bahan kulit asli bisa awet puluhan tahun, jika dirawat dengan benar, sesuai dengan harganya yang relatif mahal.

Pelapis vinyl mudah dibersihkan, namun jika lama diduduki akan terasa panas. Kain katun mempunyai aneka ragam corak yang cantik, tapi karena berpori besar, mudah menyerap air dan debu.
- Pegas, bisa berupa per, atau webbing (karet yang dianyam bersilangan).
- Rangka, bisa terbuat dari kayu, besi, rotan, baja, atau aluminium.
- Sandaran punggung dan sandaran tangan.
- Kaki depan dan kaki belakang.

Bentuk sofa antara lain:
- Arm chair / one seat / single seater, sofa dengan 1 dudukan.
- Two seater / love seat, sofa dengan 2 dudukan
- Three seater , sofa dengan 3 dudukan
- Four seater , sofa dengan 4 dudukan. Cocok untuk suasana informal.
- Chase lounge / couch lounge, dipan empuk untuk bersantai, membaca sambil tiduran.
- L shape & U shape, sofa berbentuk L atau U.
- Ottoman / puff, tempat duduk relatif kecil berlapis busa.
- Ben bag, sofa kecil yang gampang dipindah, terkadang pelapisnya dilengkapi resleting.
- Bench, bangku panjang nan empuk.
- Sofabed / sleeper-sofa, sofa yang bisa berubah bentuk/fungsi menjadi tempat tidur.

Tips Memilih Sofa:
Berikut ini tips memilih sofa yang telah dirangkum oleh kasima furniture jasa kitchen set depok antara lain sebagai berikut:

Sebelum membeli sofa, perhatikan hal berikut ini :
- Ukur ruangan yang akan digunakan, agar pas. Jangan sampai terasa sesak. Sesuaikan model sofa dengan fungsi, apakah akan diletakkan di ruang tamu, ruang tengah, atau yang lain.
- Raba bagian upholstery, jenis apa yang digunakan. Cek kerapihan jahitan, apakah membungkus seluruh bagian sofa dengan sempurna.
- Periksa persambungan antarbagian dengan mengangkat bantalannya. Pastikan menempel kuat.
- Pilih warna dan corak sesuai tema ruangan.
- Pilih rangka sofa yang terbuat dari bahan berkualitas seperti baja, kayu ek, kayu meranti, dll . Untuk kayu, idealnya telah melalui proses pemanasan/pengawetan sehingga tahan terhadap rayap.
Duduklah di atasnya untuk menguji :
- Pegas, bersifat lenting. Jika Anda beranjak, bantalan mengembang kembali.
- Busa. Kepadatan busa dihitung dengan angka. Jika densitas/kepadatan busa di bawah angka 32, berarti kurang baik. Busa yang bagus berwarna kekuningan. Semakin putih, semakin buruk kualitasnya.
- Kenyamanan ergonomis. Saat duduk, telapak kaki menjejak lantai, tidak menggantung. Seluruh badan cukup tertampung dan membuat badan terasa rileks. Posisi sandaran punggung tidak terlalu miring atau terlalu tegak. Untuk sandaran lengan, pilih yang tingginya cukup agar tangan tidak pegal.

Hm, setelah lelah beraktivitas, tak sabar rasanya untuk segera bersantai di atas sofa, bukan?

 

Biasanya harga yang semakin mahal ada perbedaan kualitas, bagi orang yang melihat budget mungkin selain memilih corak juga melihat harganya pula.

 

Memilih sofa serta perabot paling penting adalah menyesuaikan luas ruangan, desiain interior, fungsi ruangan tersebut serta anggaran keuangan. Kalau ruangannya kecil macam rumah petak pasti akan penuh sesak jika memilih sofa yang bentuknya besar. Lebih baik gelar tikar saja, ngirit hehehe...