Warga Tolak Shalatkan Jasad Mayang Prasetyo (banci korban mutilasi)

Discussion in 'General Discussion' started by abbymolana, Oct 18, 2014.

  1. abbymolana

    abbymolana Member

    Joined:
    Oct 11, 2014
    Messages:
    187
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    18
    BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Jenazah Febri Andriansyah atau Mayang Prasetyo, warga negara Indonesia yang menjadi korban pembunuhan di Brisbane, Australia, beberapa waktu lalu, akan tiba di kampung halamannya di Bandar Lampung dalam beberapa hari mendatang.

    Namun, ibunda Mayang, Nining Sukarni, mengaku bingung karena warga setempat menolak menshalatkan jasad Mayang. Kebingungan Nining ditumpahkan saat dia menyampaikan keterangan pers di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung, Rabu (15/10/2014).

    "Beberapa hari lalu, RT setempat datang ke rumah. Mereka katakan kepada saya, masjid sekitar rumah enggan menyolatkan anak saya. Saya sendiri tidak tahu alasannya," ujar Nining.

    Wahrul Fauzi Silalahi dari LBH Bandar Lampung menegaskan, negara harus adil memperlakukan hak dan kewajiban semua warganya. "Kami mengecam aparat pemerintah dan membatasi peribadatan seseorang, apalagi Mayang adalah korban pembunuhan," ujar Fauzi Silalahi, yang selama ini mendampingi keluarga Mayang.

    Wahrul mengatakan, pilihan hidup Mayang bukan berorientasi pada kejahatan, melainkan lebih ke orientasi seksual. Mayang, menurut teman-teman komunitasnya, tidak memiliki catatan kriminal.

    Sebelumnya diberitakan, WNI asal Lampung ini tewas mengenaskan di sebuah apartemen di Brisbane, Australia. Jasad Mayang ditemukan dalam keadaan terpotong-potong, dibuang di kotak sampah, dan sebagian dimasak di atas kompor.

    Pelaku pembunuhan tak lain adalah suami Mayang, Marcus Volker, yang disebut-sebut sebagai pekerja seks laki-laki, dan juga mengaku-ngaku bekerja sebagai chef di sebuah kapal pesiar.
     
  2. asli3rut

    asli3rut Member

    Joined:
    Sep 6, 2014
    Messages:
    641
    Likes Received:
    44
    Trophy Points:
    28
    Iyah menyalahi kodrat hidupnya, kalo seandainya korban belum perah bersujud sama sekali itu boleh kita tidak menshalatkan.
     
  3. abbymolana

    abbymolana Member

    Joined:
    Oct 11, 2014
    Messages:
    187
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    18
    mungkin warga bingung cara nyolatinnya, ditengah badan atau dikepala*merokok2*
     
  4. Grant Verleend

    Grant Verleend Active Member

    Joined:
    Sep 10, 2014
    Messages:
    1,234
    Likes Received:
    35
    Trophy Points:
    48
    Google+:
    Kasihan juga yaaaaa
     
  5. kreasinfo

    kreasinfo Member

    Joined:
    Sep 30, 2014
    Messages:
    129
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Ane tidak setuju sama cara pikir masyarakat di berita dan kasus ini gan,kasian:(
     
  6. abbymolana

    abbymolana Member

    Joined:
    Oct 11, 2014
    Messages:
    187
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    18
    bebas sih, tapi hak itu harus bersama kewajibannya. ketika kewajiban sebagai seorang muslim dilakukan, ya dia berhak untuk mendapat perlakuan sebagai seorang muslim. ini bukan berarti saya mandang ybs kafir ya. intinya jangan ketika hidup tidak mengindahkan aturan agama, pas mati ingin pake cara agama*kacau*
    its just my opinion, efek jera dan pelajaran bagi yang masi idup
     
  7. Tantowi

    Tantowi Active Member

    Joined:
    May 9, 2015
    Messages:
    635
    Likes Received:
    24
    Trophy Points:
    48
    Kasian gan warganya gak adil banget :(
     
Loading...

Share This Page