Waspada, 6 Tanda ini Menunjukkan Si Dia Hanya Main-main Dalam Menjalin Hubungan

Discussion in 'General Discussion' started by nanas, May 26, 2016.

Tags:
  1. nanas

    nanas New Member

    Joined:
    Jul 8, 2014
    Messages:
    5
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    3
    Tak perlu menahan diri hanya untuk disakiti. Di luar sana, ada yang telah memerhatikanmu begitu lama dan layak kamu bahagiakan. Namun, kamu buta dengan dia yang membuatmu kini tampak sia-sia

    Bolehlah selama ini kamu telah melewati fase "Just for Fun" dengan orang-orang lama. Seiring bertambahnya kedewasaan dan kemapanan, pastilah kamu ingin terikat pada hubungan yang lebih serius. Namun, semakin lama, keyakinan padanya kian goyah entah mengapa.

    Bukan perihal kalian telah lama bersama-sama. Bagaimanapun, dia yang serius tidak akan membiarkanmu dirundung rasa bimbang. Ada baiknya berpikir ulang mengenai hubungan kalian, jika si dia menunjukkan tanda-tanda seperti ini.

    Dia yang serius kepadamu, jelas akan berinisiatif tinggi. Sementara dia yang main-main, hanya akan pasif saja atas keinginanmu.


    Kamu terus saja bersemangat membicarakan ide-ide gila untuk dilakukan bersama di akhir pekan. Mulai dari memandikan anjing di rumah hingga pergi trekking ke hutan. Bukannya menimpali keinginanmu dengan riang, ia justru tampak serius mempertimbangkan--apakah itu akan menyenangkan.

    Kamu tidak bermaksud egois untuk mempertahankan keinginan.Tapi, mungkin dia memang tidak memikirkan soal kebahagiaanmu. Untuknya, fokus utama tetaplah pada kebahagiaan dan kenyamanannya. Tentang kamu? Pikir-pikir dulu saja. Karena baginya, quality time denganmu tidaklah terlalu penting.

    Menjadi sibuk dan sok sibuk adalah dua hal yang berbeda. Dia membuat seolah-olah semua adalah prioritas, kecuali kamu.

    Meskipun menjalin hubungan, kalian memang berhak menjalani hidup masing-masing. Bergelut dengan kesibukan, kerap kali membuatnya lupa bahwa kamu ada di dunia. Awal-awal sih, biasa saja. Paling hanya telat berkabar dalam sehari. Namun kelamaan, selalu sulit diajak ketemuan.

    Kalaupun kamu menguhubunginya lebih dulu, ada saja yang membuatnya tidak sempat merespons. Konon, dia hanya mengisyaratkan kalau dia benar-benar sibuk. Dia pun memintamu untuk menunggu kabar darinya saja. Padahal, jika memang menganggapmu penting, dia akan meluangkan waktu untukmu walau hanya sebentar. Tapi, tidak ada salahnya untuk mengecek kebenarannya agar tak salah persepsi.

    Kamu hanya dijadikan tempatnya meluapkan emosi. Permulaan yang menggebu-gebu, kini menguap entah ke mana.

    Kemarin, apa pun yang ia kerjakan, kamu akan dilibatkan dalam pendapat. Setidaknya, dia sering memberi tau kesenangan dan kekesalannya hari ini. Ketika tangan tak lagi mengenggam dan bibir tak saling terpaut, hasrat itu seakan menghilang di antara kalian. Hanya karena kamu menanyakan kabar tentangnya pada orang lain di saat dia tiba-tiba menghilang, dia malah memarahimu sebab sikapmu dianggap mengganggu.

    Kamu tidak lagi menemui sosoknya yang perhatian dengan hanya mengucapkan "selamat pagi". Atau, saat satu waktu bertemu, ia begitu hangat. Lalu keesokannya, dia bersikap dingin seperti es yang terkristalkan. Dia hanya mengutarakan isi kepalanya sesekali saja, tidak membiarkanmu tau apa yang sedang dia hadapi sebenarnya.

    Kalau memang serius, dia tidak akan membiarkanmu bingung dengan segala tuntutan.

    Wajar saja kalau setiap insan menakar sendiri standar seseorang yang menjadi pasangannya. Ingin seseorang yang bisa melakukan ini dan itu atau ingin memiliki pasangan dengan perspektif yang sejalan. Alih-alih berkompromi, dia terus menggurui pola hidupmu. Tak jarang, dia mengoreksi atau hanya mencelamu saja.

    Seakan-akan kamu ada dalam genggamannya, dia bebas "menyetirmu" ke arah yang dia mau. Menghargai perbedaan seperti menghabiskan energinya saja. Ia kian membuat dirimu seperti dirinya. Dia yang serius tentu akan menerimamu apa adanya. Meski acap kali mengingatkan, sekalipun tak suka perilakumu, dia akan membiarkanmu bergerak jika tergerak, menghargai kesadaranmu sendiri.

    Bukan hanya teman-teman, keluarga pun tak kunjung diperkenalkan.

    Ketidakseriusannya membuat dia takut kamu masuk terlalu dalam pada lingkungannya. Bukan cuma di media sosial, di dunia nyata pun dia malu mengumbar siapa kamu. Seharusnya, itu tidaklah menjadi masalah, toh kamu tak bermaksud mencampuri urusan pribadinya. Tapi, dia justru menyepelekan pengakuan atas dirimu.

    Kamu pun tidak juga dipertemukan dengan keluarganya. Dia terkesan menutupi hubungan dan mengada-adakan ketakutan yang tidak perlu. Kalau dia benar-benar mencintaimu, dia pasti punya keinginan tinggi untuk mengenalkanmu dengan orang-orang terdekat. Sebab menjalin komitmen bukan hanya menyatukan dua kepala, tapi juga dua dunia yang mengiringinya.

    Dia yang main-main, tak pernah tegas membicarakan masa depan kalian. Menurutnya, impian bersama belum cukup mendesak untuk diperbincangkan sekarang.

    Mau di bawa ke mana, hubungan kita....

    Ketika kamu memancingnya dengan obrolan terkait masa depan, ia sibuk membicarakan impian pribadinya. Tidak ada kamu di sana. Dia membiarkanmu terjebak dalam hubungan "kita-jalani-saja-dulu". Mengelak bukanlah tanda yang baik darinya jika kamu mengharapkan keseriusan. Tanyakan dengan tegas tentang apa komitmen kalian baginya. Jangan mau dijadikan objek yang bisa diombang-ambing sesuka hati olehnya. Kamu sangat berharga hanya untuk dijadikannya sebagai pengisi kekosongan.

    Dia yang serius, tak sepatutnya mengulur-ulur masa. Dia tidak akan membiarkanmu menunggu terlalu lama--ada saja ketakutan kamu akan disalip orang. Jika memang dia membuat hubungan bak sebuah permainan, tunjukkan bahwa kamulah yang menciptakan permainan--tau kapan harus memulai, tau kapan harus berhenti. Tak perlu menahan diri hanya untuk disakiti. Di luar sana, ada yang telah memerhatikanmu begitu lama dan layak kamu bahagiakan. Namun, kamu buta dengan dia yang membuatmu kini tampak sia-sia.

    Seperti Cinta yang selalu memperhatikan Aldo dari kejauhan, ia rela menunggu begitu lama hanya untuk bisa menjabat tangannya. Dari Film Pendek berjudul "Cinta Harus Memilih" ini kita belajar akan artinya kesetiaan menunggu dan penghargaan cinta.




    sumber : kokgituya
     
    DedyAkas Website likes this.
  2. Ganyool

    Ganyool Member

    Joined:
    May 20, 2016
    Messages:
    421
    Likes Received:
    45
    Trophy Points:
    28
    Jangan sampai ketemu orang kyak gitu deh hehe :D
     
  3. Aditya WP

    Aditya WP Member

    Joined:
    May 29, 2015
    Messages:
    414
    Likes Received:
    47
    Trophy Points:
    28
    Google+:
    Sayangnya saya gx bisa memilih lagi, maklum aja deh hehehe
     
Loading...

Share This Page