Apakah Anda pernah menonton wayang kulit sebelumnya? Bagi sebagian orang Indonesia, ini adalah jenis pertunjukkan tradisional yang umum untuk ditonton, terutama di daerah Jawa seperti Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya, dan lain-lain. Mungkin, ini adalah pertama kalinya anda mendengar tentang istilah Wayang karena anda tidak dapat menemukannya di negara anda. Oleh karena itu, melalui artikel ini Indonesia.travel Philippines akan memberikan sedikit informasi tentang Wayang Kulit Indonesia dan bagaimana ini bisa menjadi acara khas yang bagus untuk ditonton selama liburan Anda di Indonesia. Sejarah pewayangan Indonesia dimulai dari Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Kemudian, ia tumbuh berkembang di Jawa Timur dan Jawa Tengah, bahkan di Bali. Seni Wayang ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kondisi agama di Jawa serta budaya Sosial di Jawa. Sebagai contoh, ada peran bernama Punokawan yang memiliki peran yang sangat penting dalam pertunjukan wayang ini. Punokawan terdiri dari Semar, Gareng, Petruk dan Bagong dan empat karakter tersebut adalah inti dari pertunjukan wayang. Selain itu, istilah teknis Pewayangan berasal dari bahasa Jawa kuno (Ngoko, Madyakrama) dan sejak tahun 1951 buku seni wayang Indonesia diterbitkan dan menyatakan bahwa Wayang Kulit adalah seni asli budaya Indonesia yang berasal dari tanah Jawa. Seni wayang Indonesia lahir sejak masa pemerintahan Raja Airlangga serta kerajaan Kahuripan di Jawa Timur. Hingga saat ini, seni wayang Indonesia masih dipertahankan, bahkan sudah menjadi populer di negara-negara lain. Ada begitu banyak turis asing yang berkunjung ke Indonesia hanya karena mereka ingin menonton pertunjukan wayang tradisional ini. Pertunjukan wayang ini hanya dapat ditemukan di Indonesia. Jadi, seandainya Anda ingin datang ke Indonesia, maka Anda tidak boleh lupa untuk menonton pertunjukan wayang yang menakjubkan ini. Jika anda berminat, anda juga bisa belajar bagaimana memaikan Wayang Kulit yang cukup ini ini sehingga anda bisa lebih dekat dengan budaya Indonesia.
Pernah, dulu pas masih kecil sering nonton yang disiarin di tipi, yang nyata juga pernah. Sekitar 2 tahun lalu, sempet berkesempatan nonton wayang di salah satu desa di DIY. Pengalamannya luar biasa. Era sekarang sudah jarang ya nonton wayang dari belakang layar. Kebanyakan sekarang nonton wayang dari belakang dalang. Padahal dulu awalnya kan kata wayang diambil dari kata bayangan karena sejatinya bayangan dari boneka itulah yang disaksikan. Nah, di desa itu bersama orang-orang tua di desa itu, kami nonton wayang dari balik layar. Sayangnya kebanyakan orang memilih menonton dari belakang dalang.
Tahun lalu, saya berkunjung ke beberapa tempat pengrajin wayang kulit yang ada di Jawa tengah dan Yogyakarta. Hampir sama yang saya lihat, yaitu yang mengerjakan tatah sungging (mengukir) wayang kulit rata-rata berusia tua, hanya satu dua yang boleh dikatakan berusia muda. Minat membuat wayang kulit mulai sedikit. http://www.kangandre.web.id/2015/06/kurangnya-peminat-pengrajin-wayang-kulit.html
Aku kalo pulang ke kampung pas lebaran ada nih nama nya wayang kulit. Tapi aku ga ngerti jalan ceritanya ya seru aja kalo denger music nya rame.