Xiaomi Dikeluarkan dari Blacklist AS

Merahputih.com - Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan Xiaomi dari daftar hitam mereka. Selain itu, mereka juga menganulir keputusan mantan Presiden ASbDonald Trump.

Keputusan yang dibuat di minggu terakhir masa jabatan Trump tersebut melarang warga Amerika serikat berinvestasi ke Xiaomi.

Keputusan itu dibuat lantaran Xiaomi dianggap sebagai perusahaan yang memiliki hubungan baik dengan militer komunis Tiongkok, bersama sembilan perusahaan Tiongkok lainnya.

Terkait keputusan AS tersebut, Xiaomi lantas tak tinggal diam dan menggugatnya. Kemudian gugatan tersebut pun dikabulkan oleh hakim Rudolph Contreras di US District Court for the District of Columbia, yang mengeluarkan perintah pembatan pemblokiran tersebut. Hakim menyebut keputusan Amerika terseubt sewenang-wenang dan tak terduga.

Seperti yang dilansir dari laman The Verge, saat ini Xiaomi dan Kementerian Pertahanan AS, mengeluarkan pernyataan bersama. Pada pernyataan tersebut menyebut kedua pihak sudah menyetujui untuk menyelesaikan masalah ini.

Sebelumnya Xiaomi pernah menegaskan, bila Xiaomi bukan perusahaan yang dimiliki ataupun dikontrol oleh militer Tiongkok, serta bukan perusahaan militer komunis Tiongkok.

Wall Street Journal sebelumnya juga melaporkan soal alasan dibalik blacklist Xiaomi. Menurut laporan itu, ada dokumen yang mengatakan bahwa Xiaomi dicekal lantaran penghargaaan yang diterima oleh pendirinya, Lei Jun, oleh Kementerian Industri dan Informasi Teknologi Tiongkok (MITT).

Mengenai pencekalan tersebut, Kementerian Pertahanan AS sebelumnya mengatakan bahwa MITT adalah badan pemerintah yang mengatur 'fusi sipil-militer' Tiongkok. Di bawah program tersebut, Tiongkok bersinergi dengan bisnis swasta, untuk menciptakan teknologi yang digunakan oleh militer. Karena itu, Xiaomi dianggap memiliki hubungan dengan militer Tiongkok.

Kendati sama-sama masuk daftar hitam, tapi nasib Xiaomi berbeda dengan Huawei. Karena, Huawei sudah dilarang bekerja sama menggunakan teknologi asal AS, sementara Xiaomi saat masih diblokir, hanya dilarang menerima invetasi dari perusahaan asal Negeri Paman Sam tersebut.

Sumber: Link